Hubungan Antara Migren dengan Cerebral Endothelial Dysfunction

Abstract

Latar Belakang: Migren merupakan nyeri kepala primer yang episodik dan berulang yang dapat menimbulkan disabilitas dan dapat menyebabkan kerugian pada masyarakat. Salah satu substansi vasoaktif yang diduga berperanan pada migren adalah Nitrit Oksida (NO), yang merupakan vasodilator yang dilepaskan oleh endotel atau dari neuron perivaskular. Disfungsi endotel serebral telah dilaporkan secara konsisten pada migren. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara migren dengan cerebral endothelial dysfunction. Metode: Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, Sumatera Utara. Pengumpulan data secara kasus kontrol dengan sumber data primer. Penelitian ini terdiri migren (n=32) dan bukan migren (n=32) dilakukan pemeriksaan Transcranial Doppler (TCD) manuver breath holding, dengan transduser 2MHz untuk menampilkan aliran melalui arteri serebri media bilateral, arteri serebri posterior bilateral, dan arteri basilaris. Hasil: Pada analisis Chi Square menunjukkan hubungan antara migren dengan cerebral endothelial dysfunction terdapat hubungan yang bermakna (p<0.05) pada sirkulasi posterior. Besar risiko terjadinya cerebral endothelial dysfunction terjadi pada sirkulasi posterior sebesar 2-3 kali untuk terjadinya migren dengan (OR=2.778; 95% KI 1.010-7.643) pada arteri serebri posterior kiri, (OR=3.289; 95% KI 1.161-9.296) arteri serebri posterior kanan, dan (OR=3.571; 95% KI 1.204-10.596) pada arteri basilaris. Kesimpulan: Disfungsi endotel serebral pada sirkulasi posterior dilaporkan secara konsisten terjadi pada migren. Apabila fungsi endotel terganggu, mungkin menjadi target untuk mengidentifikasi seseorang dapat berisiko terjadinya cerebrovascular attack sehingga mampu mencegah stroke pada kelompok pasien tertentu yang mungkin mengalami stroke pada usia muda.

Background: Migraine is an episodic and primary headache and a major cause of disability, and the main cause of mortality worldwide. Cerebral endothelial dysfunction in the posterior circulation has been consistently reported in migraine. One vasoactive substance that is thought to play a role in migraine is Nitric Oxide (NO), which is a vasodilator released by the endothelium or from perivascular neurons. Objective: The aim of this study to investigate cerebral endothelial dysfunction in patients with migraine. Methods: Study was carried out in Haji Adam Malik General Hospital Medan, North Sumatera. A total of 64 subjects were recruitment for this study (n=32 in each group of migraine and healthy control). All participants underwent transcranial Doppler evaluation 2MHz transducer, with a breath-holding maneuver, for the evaluation of bilateral middle cerebral arteries, posterior cerebral arteries, and the basilar artery. Results: The study by using Chi square analysis showed a significant relationship (p <0.05) in the posterior circulation. The risk of cerebral endothelial dysfunction occurs 2-3 times in the posterior circulation for migraine with (OR = 2.778; 95% CI 1.010-7.643) in the left posterior cerebral artery, (OR = 3.289; 95% CI 1.161-9.296) arteries right posterior cerebral, and (OR = 3,571; 95% CI 1,204-10,596) in the basilar artery Conclusions: Cerebral endothelial dysfunction in the posterior circulation has been consistently in migraine. If endothelial function is disrupted, it may be a target to identify a person who risk of cerebrovascular attack so as to prevent stroke in certain groups of patients who may have a stroke at a young age.