Perbedaan Kadar Antitrombin III pada Sepsis Neonatal Kultur Darah Positif dan Kultur Darah Negatif

Abstract

Latar belakang Sistem hemostatis janin dan neonatus bersifat dinamis. Koagulasi dan inhibitor faktor koagulasi secara progresif disintesis oleh janin yang dimulai terutama setelah 34 minggu kehamilan dan jam-jam awal setelah dilahirkan. Sepsis merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan mortalitas dan morbiditas pada neonatus. Sistem hemostatis neonatus umumnya bergeser ke arah hiperkoagulabititas. Selama sepsis, hiperkoagulabilitas ini diperburuk dengan adanya ketidakseimbangan koagulasi dan inhibitor faktor koagulasi termasuk antitrombin III. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar antitrombin III pada sepsis neonatal kultur darah positif (proven sepsis) dan kultur darah negatif (unproven sepsis). Metode Subyek penelitian ini adalah 26 pasien sepsis neonatal, yang terdiri dari 13 kultur darah positif dan 13 kultur darah negatif. Kadar antitrombin III diperiksa dengan metode kromogenik. Pemeriksaan kultur darah bakteri gram positif dilakukan dengan metode manual dan bakteri gram negatif dengan metode semiautomatik. Analisis data menggunakan uji t independent. Hasil Kadar antitrombin III pada pasien sepsis neonatal kultur darah positif (73,23 ± 21,62) tidak berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kultur darah negatif (65,63 ± 20,81) dengan nilai p=0,370 (p>0,05). Pola kuman penyebab sepsis neonatal adalah Staphylococcus sp. (84,6%) {Coagulase-negative Staphylococci (CoNS) (81,8%), Staphylococcus aureus (18,2%)}, Salmonella spp (7,7%) dan Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae (7,7%). Pola sensitivitas bakteri Staphylococci terhadap Cefoxitin untuk melihat resistensi didapatkan 5 Methicillin-resistant Staphylococci (MRS) dan 1 Meticillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Kesimpulan Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kadar antitrombin III pada pasien sepsis neonatal kultur darah positif dan kultur darah negatif.

Background Fetal and neonatal hemostatic systems are dynamic. Coagulation and inhibitors of coagulation factors are progressively synthesized by the fetus which begins especially after 34 weeks of pregnancy and the initial hours after birth. Sepsis is one of the main factors that causes mortality and morbidity in neonates. The neonatal hemostatic system generally shifts towards hypercoagulabitity. During sepsis, this hypercoagulability is exacerbated by an imbalance of coagulation and inhibitors of coagulation factors including antithrombin III. The aim of this study was to determine differences of antithrombin III levels in neonatal sepsis positive blood cultures (proven sepsis) and negative blood cultures (unproven sepsis). Methods The subjects of this study were 26 patients of neonatal sepsis, which consisted of 13 positive blood cultures and 13 negative blood cultures. Levels of antithrombin III were examined by chromogenic methods. Examination of blood cultures of gram-positive bacteria using manual method and gram-negative bacteria using semiautomatic method. Data analysis uses independent t test. Results Antithrombin III levels in neonatal sepsis patients positive blood culture (73,23 ± 21,62) didn’t differ significantly compared to negative blood cultures (65,63 ± 20,81) with p = 0,370 (p> 0,05). The bacterial pattern that caused neonatal sepsis were Staphylococcus sp. (84,6%) {CoNS (81,8%), Staphylococcus aureus (18,2%)}, Salmonella spp (7,7%) and Klebsiella pneumoniae ssp pneumoniae (7,7%). The sensitivity pattern of Staphylococci to cefoxitin to determine resistence, found 5 Methicillin-resistant Staphylococci (MRS) and 1 Meticillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Conclusion There were no significance differences of antithrombin III levels in neonatal sepsis positive blood cultures and negative blood cultures.