dc.contributor.advisor | Nadeak, Kristina | |
dc.contributor.advisor | Hutapea, Richard | |
dc.contributor.author | Gemala, Rabiah | |
dc.date.accessioned | 2019-01-23T03:30:01Z | |
dc.date.available | 2019-01-23T03:30:01Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10752 | |
dc.description.abstract | Latar belakang: Infeksi sifilis dan HIV memiliki cara penularan yang hampir
sama, sehingga dapat terjadi pada kelompok penderita yang sama dan ko-infeksi
umum terjadi. Anak jalanan sangat rentan untuk terjadi penyakit menular seksual
dan infeksi HIV. Hal ini dikarenakan, selain mereka hidup tanpa adanya
perlindungan dan perhatian dari orang tua, anak jalanan juga cenderung
melakukan perilaku berisiko seperti berhubungan seksual tanpa menggunakan
kondom, menggunakan zat-zat adiktif dan memakai tato ataupun tindik.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan perilaku berisiko (perilaku seksual
berisiko, penggunaan NAPZA dan pemakaian tato dan tindik) dengan kejadian
infeksi sifilis dan HIV pada anak jalanan di rumah singgah Dinas Sosial kota
Medan.
Subjek dan metode: Penelitian ini merupakan suatu studi analitik observasional
dengan rancangan potong lintang yang melibatkan 61 anak jalanan di rumah
singgah Dinas Sosial kota Medan. Terhadap subjek dilakukan wawancara dengan
kuesioner, pemeriksaan serologis (VDRL/TPHA dan HIV) dan pemeriksaan
NAPZA melalui urine.
Hasil: Sebanyak 25 subjek (40,9%) memiliki perilaku seksual berisiko untuk
terjadinya sifilis dan HIV. Dari hasil pemeriksaan urine, terdapat 15 subjek
(24,6%) yang positif menggunakan NAPZA, yaitu AMP (46,7%) dan THC
(53,3%). Terdapat 11 subjek (18,1%) memiliki riwayat pemakaian tato dan 6
subjek (9,8%) yang memakai tindik. Tidak terdapat hubungan signifikan antara
perilaku berisiko dengan kejadian sifilis pada subjek penelitian (p>0,05). Terdapat
hubungan signifikan antara perilaku seksual berisiko dan pemakaian tato dengan
kejadian HIV pada subjek penelitian (p<0,05). Tidak terdapat hubungan
signifikan antara penggunaan NAPZA dan pemakaian tindik dengan kejadian
infeksi HIV pada subjek penelitian (p>0,05). Tidak terdapat hubungan signifikan
antara perilaku berisiko dengan kejadian ko-infeksi sifilis dan HIV pada subjek
penelitian (p>0,05).
Kesimpulan: Terdapat beberapa perilaku berisiko pada anak jalanan di rumah
singgah Dinas Sosial kota Medan, diantaranya perilaku seksual berisiko,
penggunaan NAPZA dan pemakaian tato dan tindik. Terdapat hubungan
signifikan antara perilaku seksual berisiko dan pemakaian tato dengan kejadian
HIV pada anak jalanan di rumah singgah Dinas Sosial kota Medan. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Syphilis and HIV infection have similar transmission patterns,
affect similar patient groups and co-infection is common. In addition to their lack
of protection and care from their parents, street children tend to have risk
behaviors for sexual transmitted infection (syphilis) and HIV infection, such as
unprotected sexual intercourse, using addictive substances and tattooing or
piercing.
Aim: To analyze the association between risk behaviors (sexual risk behavior,
using substances and tattooing and piercing) and syphilis and HIV infection in
street children at home shelter of social services in Medan.
Subject and method: It was an observational analytic study with cross-sectional
design, which involved 61 street children at home shelter of social services in
Medan. Data were collected by interviews and questioners and the result of
serologic examinations (VDRL/TPHA and HIV) and urine screening test.
Results: There were 25 subjects (40.9%) having sexual risk behavior, 15 subjects
(24.6%) were positive using addictive substance, and 11 subjects (18.1%) using
tattoo and six subjects (9.8%) were pierced user. There was no significant
association between risk behavior and syphilis infection in these subjects
(p>0.05). There was significant association between sexual behavior and using
tattoo with HIV infection in these subjects (p<0.05). There was no significant
association between using substance and piercing with HIV infection in these
subjects (p>0.05). There was no significant association between risk behavior and
syphilis and HIV co-infection in these subjects (p>0.05)
Conclusion: Some of street children in home shelter of social services in Medan
have risk behavior for syphilis and HIV infection, such as sexual risk behavior,
using addictive substance and tattoo or piercing. Sexual behavior and tattooing
were significantly associated with HIV infection in street children at home shelter
of social services in Medan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Perilaku Berisiko | en_US |
dc.subject | Sifilis | en_US |
dc.subject | HIV | en_US |
dc.subject | Ko-infeksi Sifilis dan HIV | en_US |
dc.subject | Anak Jalanan | en_US |
dc.title | Hubungan Perilaku Berisiko dengan Kejadian Infeksi Sifilis dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada Anak Jalanan di Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Medan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM127105006 | en_US |
dc.identifier.submitter | Nurhusnah Siregar | |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |