Pengaruh Pemberian Curcumin Terhadap Kerusakan Sel Rambut Luar Koklea Rattus Novergicus Model Bising yang Dinilai dengan DPOAEs
View/ Open
Date
2018Author
Mulyana, Susi
Advisor(s)
Haryuna, Tengku Siti Hajar
Farhat
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Gangguan pendengaran akibat bising (GPAB)
merupakan suatu kondisi yang menjadi perhatian dan masalah
global karena tingginya angka prevalensi dan efeknya yang dapat
mengenai semua orang dari segala usia dan jenis kelamin.
Antioksidan dapat digunakan untuk detoksifikasi dan mencegah
kerusakan sel pada koklea. Curcumin memiliki efek antioksidan dan
anti inflamasi untuk mencegah stress oksidatif sel. Dalam penelitian
ini menginvestigasi efek curcumin untuk mencegah dan mengobati
kerusakan fungsi sel rambut luar koklea pada Rattus novergicus
dengan pajanan bising yang dinilai dengan Distortion product
otoacoustic emissions (DPOAEs).
Material & Metode : Pada penelitian ini sebanyak 24 ekor Rattus
novergicus yang dibagi menjadi 6 kelompok (n = 4), kelompok 1;
kontrol/ tanpa bising tanpa curcumin, kelompok 2; pajanan bising
tanpa curcumin, kelompok 3; curcumin 100 mg 5 hari +pajanan
bising, kelompok 4; curcumin 200mg 5 hari+ pajanan bising,
kelompok 5; curcumin 100 mg selama 14 hari sebelum pajanan
bising, kelompok 6; curcumin 200 mg selama 14 hari sebelum
pajanan bising. Pajanan bising yang diberikan dengan menggunakan
intensitas 110 dB 2 jam perhari selama 2 hari. Pemeriksaan
DPOAEs dilakukan 3 kali yaitu; sebelum pajanan bising, setelah 2
hari pajanan bising dan setelah 3 hari istirahat bising.
Hasil : Nilai Signal to noise ratio (SNR) pada DPOAEs signifikan
menurun pada semua frekuensi setelah pajanan bising, tetapi untuk
kelompok bising dengan curcumin nilai SNR lebih baik dibandingkan
dengan nilai SNR kelompok bising tanpa curcumin. Temporary
threshold shift (TTS) dan Permanent threshold shift (PTS)
mengalami perbaikan pada kelompok yang diberi curcumin
dibandingkan dengan kelompok tanpa curcumin.
Kesimpulan : Dalam penelitian ini curcumin mampu meningkatkan
nilai SNR secara signifikan pada Rattus novergicus yang terpajan
bising. Sehingga curcumin dapat mencegah dan mengobati
kerusakan fungsi sel rambut luar koklea akibat pajanan bising. Background: Noise-induced hearing loss (NIHL) is a condition that is a
concern and a global problem because of the high prevalence rate and its
effect on all people of all ages and genders. Curcumin serves as an
antioxidant and anti-inflammatory in preventing oxidative stress to the
cells. Current study would investigate the impact of curcumin to prevent
and manage cochlear outer hair cells injury in noise-exposed Rattus
norvegicus assessed by Distortion Product Otoacoustic Emissions
(DPOAEs).
Material & Method: Twenty four Rattus norvegicus were allocated into 6
groups (n = 4), group 1; control (no exposure and curcumin), group 2;
noise exposure without curcumin, group 3; curcumin 100 mg for 5 days +
noise exposure, group 4; curcumin 200 mg for 5 days + noise exposure,
group 5; curcumin 100 mg for 14 days before noise exposure, group 6;
curcumin 200 mg for 14 days before noise exposure. The noise was
exposed with an intensity of 110 dB for 2 hours/day for 2 days. DPOAEs
were performed 3 times; before exposure, after 2 days of exposure, and
after 3 resting days.
Result: The results of the signal to noise ratio (SNR) of DPOAEs
significantly decreased after exposure, but in exposed groups, the SNR
was better with curcumin administration than without curcumin. Temporary
threshold shift (TTS) and Permanent threshold shift (PTS) improved in
curcumin-administered groups compared to no curcumin administration.
Conclusion: In this study, curcumin could significantly increase the SNR
value in exposed-Rattus norvegicus. Hence, curcumin could prevent and
treat the cochlear outer hair cell injury from noise exposure.
Collections
- Master Theses [199]