dc.description.abstract | Canang kayu adalah salah satu alat musik dari masyarakat Aceh Singkil. Alat musik ini
masuk kedalam klasifikasi idiophone, bunyinya berasal dari getaran badannya sendiri. Alat ini
termasuk bentuk xilofon.yang terbuat dari bilahan kayu, dan menghasilkan bunyi dengan nada
yang berbeda. Biasanya cara memainkan canang diletakkan di kaki lalu dipukul. Dahulunya
pada masyrakat aceh singkil, alat musik ini dimainkan pada saat di sawah, untuk obat penghibur
diri sendiri. Namun pada saat sekarang alat musik ini dimainkan di acara acara besar seperti
pernikahan , pesta Adat dan juga sunatan. Biasannya pada saat acara, alat musik ini menjadi
musik pengiring tarian. Teori yang digunakan dalam mengkaji alat musik ini adalah teori
pendekatan struktural dan pendekatan fungsional oleh khasima susumu, pendekatan struktural
yaitu melihat bentuk fisik dan ukuran alat musik tersebut. Sedangkan pendekatan fungsional
yaitu melihat bagaimana proses untuk menghasilkan bunyi. Metode yang digunakan adalah
metode kualitataif. Canang kayu telah mengalami perkembangan karena alat ini telah memeiliki
tempat yang menjadi kotak resonator dan pada permainan telah dimainkan oleh 2 orang, dan
menjadikan alat musik ini sebagai ensambel canang. | en_US |