Show simple item record

dc.contributor.advisorGinting, Nurlisa
dc.contributor.authorSilvanatio, Beby Ayu
dc.date.accessioned2019-02-13T03:17:08Z
dc.date.available2019-02-13T03:17:08Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11464
dc.description.abstractWisata religi merupakan salah satu jenis wisata tertua dan penting untuk dilakukan karena selain meningkatkan amalan agama, juga dapat berwisata di daerah tersebut. Salah satu wisata religi yang terdapat di Sumatera Utara yaitu Kompleks Makam Papan Tinggi di Tapanuli Tengah. Pengembangan atraksi wisata religi ini tidak dapat hanya bergantung pada para stakeholder, namun juga perlu melibatkan masyarakat. Kompleks Makam Papan Tinggi yang dikenal sebagai situs peninggalan sejarah masuknya Islam pertama di Indonesia, justru kini berada dan berkembang di lingkungan yang mayoritas penduduknya beragama Kristen. Perbedaan kondisi sosial ini yang menjadi isu bagi penulis untuk melakukan kajian pengembangan atraksi wisata religi berbasis sosial masyarakat. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan cara observasi dan wawancara. Tujuan penelitian untuk memberikan kajian pengembangan atraksi wisata religi berbasis sosial masyarakat. Hasil penelitian menemukan bahwa indikator pariwisata berbasis sosial masyarakat sudah terlaksana namun belum maksimal. Oleh sebab itu atraksi wisata religi di Makam Papan Tinggi berpotensi untuk dikembangkan dengan berbasis sosial masyarakat.en_US
dc.description.abstractReligious tourism is one of the oldest types of tourism and important to do. Because someone who take a religious tourism travel can improve the practice of religion and traveling in that area. One of the religious tourism in North Sumatera is Makam Papan Tinggi in Central Tapanuli. The development of religious tourism attractions cannot only depends on the stakeholders, but also need to involve the community. Makam Papan Tinggi which known as the heritage sites of Islam first in Indonesia, is now exist and thrive in an environment that the majority of the population adheres to Christians. The different of social conditions become an issue for authors to review the development of religious tourism attraction based on social community. This research is qualitative with observation and in depth interview. This research aim to give a literature of development of religious tourism attraction based on social community. Results of this study found that indicators of social community-based tourism have conducted but not maximum. Accordingly religious tourism attractions in Makam Papan Tinggi can be developed with social community approach.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAtraksi Wisata Religien_US
dc.subjectPariwisata Berbasis Sosial Masyarakaten_US
dc.titleKajian Pengembangan Atraksi Wisata Religi Berbasis Sosial Masyarakat (Studi Kasus: Kompleks Makam Papan Tinggi, Tapanuli Tengah)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140406031en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record