dc.description.abstract | Kendala dan masalah yang dihadapi dalam praktek budi daya padi semakin beragam. Konversi lahan sawah di sentra penghasil padi masih terus berlangsung. Perubahan iklim global yang berdampak terhadap anomaly iklim mendorong perkembangan hama dan penyakit yang mengancam keselamatan produksi padi. Akibatnya, keuntungan usaha tani menurun karena harus dikurangi dengan biaya pengendalian hama penyakit yang semakin tinggi dan kualitas produksi pun menurun sehingga kalah bersaing di pasar . Oleh karena itu, teknologi produksi padi yang sudah berkembang di petani memerlukan perbaikan sesuai dengan perkembangan masalah yang mengancam dengan memperhatikan kondisi sumber daya dan lingkungan, termasuk penyakit tanaman yang berkembang dari waktu ke waktu (Nuryanto, 2018).
Beras hitam (Oryza sativa L.indica) merupakan salah satu jenis beras yang ada di dunia, di samping beras putih, beras cokelat, dan beras merah. Akhir-akhir ini beras hitam mulai populer dan dikonsumsi oleh sebagian masyarakat sebagai bahan pangan fungsional karena secara alami atau melalui proses tertentu mengandung satu atau lebih senyawa yang dianggap mempunyai fungsi fisiologis yang bermanfaat bagi kesehatan. Beras hitam memiliki kandungan antosianin tinggi yang terletak pada lapisan perikarp, yang memberikan warna ungu gelap. Antosianin telah diakui sebagai bahan pangan fungsional kesehatan karena aktivitas antioksidan, anti kanker, antioksidan, hipoglekimia. Pigmen antosianin juga efektif mengurangi kadar kolesterol. Di samping kelebihan yang dimiliki, padi beras hitam umumnya mempunyai umur tanaman yang panjang, habitus tanaman yang tinggi, dan produktivitas rendah yang menjadi kendala dalam usaha budidayanya (Kristamtini et al., 2014). | en_US |