Show simple item record

dc.contributor.authorAmelia, Putri
dc.date.accessioned2019-02-15T09:17:39Z
dc.date.available2019-02-15T09:17:39Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/11570
dc.description198408102008122003en_US
dc.description.abstractPenyakit jantung bawaan (PJB) merupakan kelainan struktural atau susunan jantung dan pembuluh darah besar intratoraks, yang berpotensi atau secara nyata memberikan pengaruh fungsional yang signifikan, mungkin sudah terdapat sejak lahir.1 Di Indonesia, angka kejadian 8 tiap 1000 kelahiran hidup. Secara garis besar PJB dibagi atas dua kelompok, yaitu sianotik dan asianotik. Pada PJB sianotik terjadi sianosis sentral oleh karena aliran darah paru berkurang akibat obstruksi aliran keluar ventrikel kanan sehingga terjadi pirau kanan ke kiri. Tetralogi Fallot merupakan penyakit jantung bawaan sianotik yang paling banyak ditemukan, yakni lebih kurang 10% dari seluruh kejadian penyakit jantung bawaan. Penyakit jantung bawaan tersebut memiliki 4 komponen, yaitu defek septum ventrikel, over-riding aorta, stenosis pulmonal, serta hipertrofi ventrikel kanan. Komponen yang paling penting, yang menentukan derajat beratnya penyakit, adalah stenosis pulmonal, yang bervariasi dari sangat ringan hingga berupa atresia pulmonal.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTetralogy Falloten_US
dc.titleTetralogy Fallot (TOF)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.submitterIndra
dc.description.typeKarya Tulis Dosenen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record