Persepsi Masyarakat dan Wisatawan Terhadap Situs Kapal PLTD Apung Sebagai Objek Wisata Bencana Tsunami Kota Banda Aceh
View/ Open
Date
2018Author
Fahmi, Ulil
Advisor(s)
Ginting, Nurlisa
Sitorus, Rudolf
Metadata
Show full item recordAbstract
Peristiwa bencana alam yang telah terjadi di masa lampau dapat menjadi sebuah
pelajaran yang sangat berharga bagi generasi penerus mengenai suatu gejala alam,
sejarah, dampak sosial, serta nilai-nilai edukasi yang penting bagi kehidupan. Objek
wisata bencana Tsunami kapal PLTD Apung sebagai saksi bisu gelombang Tsunami
merupakan objek wisata yang digagas oleh pemerintah Aceh yang letaknya di Punge
Blang Cut, kota Banda Aceh. Situs ini mengalami banyak perkembangan namun
tidak diikuti dengan ketersediaan fasilitas yang memadai untuk menunjang aktifitas
wisatawan maupun masyarakat lokal yang turut berinteraksi dan memberikan kesan,
penilaian, pendapat, merasakan dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan
informasi yang ditampilkan.
Penelitian ini mengkaji komponen pembentuk persepsi masyarakat lokal dan
wisatawan terhadap komponen pembentuk objek wisata bencana dengan model mixed
methods dan strategi eksploratoris sekuensial. Sampel sebanyak 106 orang, yaitu 65
orang masyarakat kota Banda Aceh dan 41 orang wisatawan yang telah berkunjung
ke situs ini untuk mengisi kuesioner melalui aplikasi Google Forms sebagai data
primer untuk data kuantiatif, kemudian melalui pengamatan langsung terhadap situs
sebagai data kualitatif. Analisis deskriptif dihasilkan oleh SPSS versi 24 yang
merujuk pada nilai mean dan standar deviasi setiap variabel. Untuk mengetahui
deskripsi tiap aspek, perhitungannya didasarkan pada distribusi normal setiap
indikator.
Hasil penelitian ini adalah pengetahuan wisata bencana diperoleh dari berbagai
pengamatan, kebutuhan wisata bencana diperoleh dari kualitas layanan yang disajikan
oleh fasilitas dan infrastruktur yang ada, minat dan motivasi berfokus pada sajian
informasi dan pengetahuan yang ada tentang kebencanaan, dan asumsi terbentuk dari
pengalaman menikmati fasilitas yang tersedia menjadi komponen penting untuk
membentuk wisata bencana ini. Natural disaster in the past can be a valuable lesson for the life of future
generations concerning natural phenomena, history, social impact, and education
values. The Tsunami disaster tourism i.e. PLTD Apung ship in Punge Blang Cut,
Banda Aceh is as a mute witness of the Tsunami, initiated by Aceh government. This
site develops widely, still it is not followed by good facilities to support the activities
of either tourists or local people who make interaction and give impression, make
evaluation, give opinion, have experience and make interpretation of something
based on the information displayed.
This study analyzes the components which form local people’s and tourists’
perceptions toward disaster tourism by employing model of mixed methods and
exploratory sequential strategy. There are 106 samples, consisting of 65 citizens of
Banda Aceh and 41 tourists who had visited this site. The questionnaires filled out by
using Google Forms App are the primary data for the quantitative data, and the
results of direct observation at the site are the qualitative data. Descriptive analysis
is produced by SPSS 24 version which refers to the mean value and standard
deviation for every variable. In order to discover the description of every aspect, the
calculations are based on normal distribution of every indicator.
The research result shows that the knowledge about the tourist attraction is
obtained from various observations, the need for tourism disaster is obtained from
service quality presented by existing facilities and infrastructures, interest and
motivation focuses on the presentation of information and knowledge about disaster,
and the assumption formed from the experience of enjoying the available facilities
becomes an important component to establish this disaster tourism.
Collections
- Master Theses [254]