Evaluasi Potensi Immunostimulan Ekstrak Etanol Daun Bangunbangun (Plectranthus amboinicus (Lour). Spreng ) pada Tikus (Rattus norvegicus L.)

Abstract

The objective this research is to evaluate the immunostimulant potential of ethanol extract of bangunbangun leaves (Plectranthus amboinicus (Lour) Spreng) (EEP) in rats (Rattus norvegicus L.). Parameters that are included in this research are weight dan histology of spleen, thymus, liver and kidney, hematologic value, lisozyme activity, IgM and IgG activities, total concentration of protein serum, concentration of SGPT and SGOT of serum, and also the presece of apigenin to evaluate the EEP as immunostimulant. The sheep red blood cells (SRBC), were used as antigen. Complete randomized design (RAL) was used in this experimental research and 24 male rats aged 3 months and weighed between 155-255 grams were used. The male rats were divided into four treatments groups, each group consists of six rats. The first treatment group, as control, was given 1% CMC suspension. The second, third and fourth treatment groups were given 500mg EEP/kg of BW, 500mg EEP/kg of BW + SRBC, and SRBC consecutively. The EEP was administered orally for 30 days and 0,1 ml SRBC were intramusculary administered on day 14th and day 21. On day 31st, the rats we decapitated and their blood were collected and analyzed for hematologic parameters. Some of the blood was centrifuged to saparate the serum for the IgG, IgM, lysozyme, total protein, SGPT and SGOT analyses. The weight of rat were recorded. The organs such as spleen, thymus, liver and kidney were carefully taken out by dissecting the rat, put it on top of the filter paper, and weighed. The organs were then dipped in 10% formaldehyde solution for histologic preparation and stained with HE. The hematologic data were obtained using Micros ABX 60. IgG and IgM were measured using ELISA technique. Spectrophotometer was used to analize the lysozyme. DiaLab Kit was used to measure the concentration of SGPT, SGOT, and total protein. HPLC was used to determine the apigenin concentration. Data were analyzed using one way Anova with LSD. Results of this research showed that rat body weight treated with EEP and EEP + SRBC was significantly higher compared to that of the SRBC group but showed no significant difference if compared to that the control . The weight of the spleen in EEP and EEP + SRBC treatments is significantly (p <0.05) higher than that control. A significant decrease in thymus weight in EEP , EEP + SRBC treatment SRBC alone if compared to the control. Kidney weight decreased with the analyzed similar pattern with the thymus . Data analysis showed a decrease in kidney weight in the treatment with EEP , EEP + SRBC and SRBC significantly (p<0.05) compared to control .Treatment EEP , EEP + SRBC and SRBC increased liver weight significantly (p< 0.005 ). There are no abnormalities were detected in histopathology of liver, spleen, kidney and thymus of treated groups. The organs overall histopathology were found to be normal. Hematologic parameters (Hb, thrombocyte, lymphocyte, monocyte, RDW) increased significantly compared to those of control. There is no significant differences on the total counts of erythrocyte for the EEP, EEP+SDMD, SDMD compared to those of control. Lysozyme and total protein serum increased significantly in EEP treatment group compared to control, however, SGPT and SGOT decreased close to control. Not only IgG in EEP and EEP+SDMD treatment, but also IgM in EEP+SDMD treatment group increased significantly compared to that of control. Apigenin was found in bangunbangun leafes and its concentration reached 0,0236 ng/μl. The conclusion of this study was that the ethanol extract of Plectranthus amboinicus (Lour) Spreng leaves a potential immunostimulatory agent as seen from the hematologic parameters , IgG , IgM , lysozyme and total protein . With the ability to decrease the SGOT and SGPT and EEP as well as potential as hepatoprotective and immunostimulant . Further study is sugessted to isolate and characterize the active substances contain in P. amboinicus leaves and tested as immunostimulant and anti- tumor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi immunostimulan ekstrak etanol daun bangunbangun (Plectranthusus amboinicus Lour Spreng) (EEP) pada tikus (Rattus norvegicus L.). Potensi immunostimulan EEP ini dievaluasi dari beberapa parameter yaitu berat dan histologi organ limpa, timus, hati dan ginjal, nilai hematologi, aktivitas lisozim, aktivitas IgG dan IgM, kadar total protein serum, kadar SGPT dan SGOT serum .Selain itu potensi EEP juga dilihat dari adanya apigenin. Sebagai antigen diberikan sel darah merah domba (SDMD). Penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL), menggunakan dua puluh empat ekor tikus jantan berumur tiga bulan dengan berat badan antara 155 – 225 gram. Tikus dibagi menjadi empat perlakuan yang masing-masing terdiri dari enam ekor. Perlakuan pertama yaitu kontrol diberi CMC 1 %. Perlakuan kedua, ketiga dan ke empat berturut-turut diberikan 500 mg EEP/kg BB, 500 mg EEP/kg BB + SDMD, hanya SDMD. Perlakuan EEP diberikan secara oral selama 30 hari, dan SRBC diberikan 0.1 ml intramuskuler pada hari ke-14 dan 21 perlakuan. Pada hari ke-31 darah diambil dengan cara dekapitasi lalu dianalisis nilai hematologinya. Untuk analisis IgG, IgM, Lisozim, Total Protein, SGPT dan SGOT, darah disentrifuse untuk memperoleh serum. Untuk mendapatkan data berat badan, tikus ditimbang pada hari ke 31. Organ limpa, timus, hati dan ginjal diperoleh dengan cara membedah tikus lalu organ tersebut diangkat dengan hati-hati, diletakkan diatas kertas saring, kemudian ditimbang. Selanjutnya organ-organ tersebut dimasukkan dalam larutan formalin 10% untuk pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin. Data hematologi diperoleh dengan menggunakan alat/mesin Micros ABX 60. Pengukuran IgG dan IgM menggunakan teknik Elisa, pengukuran Lisozim menggunakan Spektrofotometer. Kadar SGPTdan SGOTserta total protein ditentukan menggunakan Kit DiaLab. Pengukuran kadar Apigenin menggunakan HPLC. Data yang diperoleh dianalisis dengan Anava satu arah dan dilanjutkan dengan LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan tikus perlakuan EEP dan EEP+SDMD signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan SDMD tetapi tidak signifikan dibandingkan dengan kontrol. Berat limpa pada perlakuan EEP dan EEP+SDMD signifikan (p<0.05) lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Terjadi penurunan yang signifikan berat timus perlakuan EEP, EEP+SDMD dan SDMD sendiri dibandingkan dengan kontrol. Berat ginjal mengalami penurunan dengan pola yang sama dengan timus. Analisis data menunjukkan penurunan berat ginjal pada perlakuan EEP, EEP+SDMD dan SDMD signifikan (p<0.05) dibandingkan dengan kontrol. Pemberian EEP, EEP+SDMD dan SDMD meningkatkan berat organ hati dengan signifikan (p<0,005). Tidak terdapat kelainan histopatologi organ hati, limpa, ginjal dan timus. Semua organ terlihat normal. Nilai hematologi (Hb, Trombosit, limfosit, monosit, RDW) meningkat signifikan dibandingkan dengan kontrol. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada jumlah total eritrosit pada perlakuan EEP, EEP+SDMD, SDMD dibandingkan dengan kontrol. Lisozim dan total protein serum meningkat signifikan pada perlakuan EEP dibandingkan dengan kontrol, sedangkan SGPT dan SGOT menurun mendekati nilai kontrol. IgG meningkat signifikan pada perlakuan EEP dan perlakuan EEP+SDMD dibandingkan dengan kontrol. IgM meningkat signifikan pada perlakuan EEP+SDMD dibandingkan dengan kontrol. Apigenin terdapat pada daun bangunbangun dengan konsentrasi 0,0236 ng/μl. Kesimpulan penelitian ini bahwa ekstrak etanol daun bangunbangun berpotensi sebagai imunostimulan dilihat dari parameter hematologi, IgG, IgM, lisozim, total protein. Dengan kemampuannya menurunkan SGOT dan SGPT maka EEP berpotensi sebagai hepatoprotektif dan imunostimulan. Implikasi penelitian yaitu isolasi dan karakterisasi zat aktif daun bangunbangun yang mempunyai aktivitas immunostimulan dan isolasi apigenin daun bangunbangun agar dapat diujikan lebih spesifik misalnya sebagai imunostimulan dan anti tumor.