dc.contributor.advisor | Asmarlaili S | |
dc.contributor.advisor | Hanum, Hamidah | |
dc.contributor.author | Abdi, Perdana | |
dc.date.accessioned | 2019-03-20T03:43:15Z | |
dc.date.available | 2019-03-20T03:43:15Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/12657 | |
dc.description.abstract | Acid sulphate soil has potential to be good agricultural land if the condition meets. Therefore This research was conduct to learn the effect of several amendment, fertilizer and sulphate reduction bacteria (SRB) on the growth of oil palm seedlings and increasing nutrient content of oil plam seedlings. This research used Randomized Block Design with 3 treatments : Several amandment (without amandement, empty fruit bunches oil palm 30 tonnes/ha, Dolomie 15,8 tonnes/ha), fertilizers (without fertilizer, fertilizer 2,5grams/seedling), and sulphate reduction bacteria (without SRB and given SRB) with 6 replication. The results showed that the application empty fruit bunches oil palm 30 tonnes/ha increased plant height and stem statiscally significant (65,75cm dan 34,96 mm) and increase nutrient content of oil palm seedling after 28 weeks application. The application sulphate reduction bacteria could increase nutrient content of oil palm seedling more than control. The best treatment was compost empty fruit bunches oil palm 30 tonnes/ha combined with inoculum of sulphate reduction bacteria. | en_US |
dc.description.abstract | Lahan sulfat masam berpotensi sebagai lahan pertanian bila dikelola dengan baik dan benar. Oleh karena itu maka dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai bahan amandemen, pupuk, dan bakteri pereduksi sulfat untuk meningkatkan kadar hara dan pertumbuhan bibit kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca menggunakan tanah sulfat masam. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 3 faktor perlakuan yaitu berbagai bahan amandemen (Kompos TKKS 30 ton/ha), pupuk kimia (tanpa diberi pupuk, pupuk 2,5 g/bibit), serta bakteri pereduksi sulfat (tanpa BPS dan diberi BPS) dengan 6 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos TKKS (30toh/ha) dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit secara signifikan (65,75cm dan 34,96 mm), dan meningkatkan kadar hara N, P, dan K setelah 28 minggu aplikasi. Pemberian inokulum bakteri pereduksi sulfat dapat meningkatkan kadar hara N, P, dan K pada tanaman kelapa sawit. Perlakuan terbaik terdapat pada pemberian kompos TKKS (30ton/ha) dengan diberi bakteri pereduksi sulfat. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Bakteri pereduksi sulfat | en_US |
dc.subject | Kapur dolomit | en_US |
dc.subject | Pembibitan kelapa sawit | en_US |
dc.subject | Kesuburan tanah | en_US |
dc.subject | Kompos TKKS | en_US |
dc.subject | Pupuk kimia | en_US |
dc.subject | Tanah sulfat masam | en_US |
dc.title | Respon Pertumbuhan dan Kadar Hara Tanaman Kelapa Sawit pada Tanah Sulfat Masam dengan Pemberian Bahan Amandemen, Pupuk Kimia, dan Bakteri Pereduksi Sulfat | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM130301207 | en_US |
dc.identifier.submitter | Indra | |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |