Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Robert Tua
dc.contributor.advisorJailani, M.
dc.contributor.authorMardiana
dc.date.accessioned2019-05-02T02:43:09Z
dc.date.available2019-05-02T02:43:09Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13775
dc.description.abstractBerawal dari ketertarikan penulis terhadap Gapoktan Agro Prima yang dapat mempertahankan eksistensinya di bidang pertanian sejak dari awal terbentuk hingga saat ini, yang dapat dilihat dari keberhasilan Gapoktan Agro Prima meraih beberapa penghargaan dari pemerintah mulai dari tingkat Provinsi sampai tingkat daerah serta hubungan kerja sama dengan pihak pemerintah maupun swasta yang juga dapat bertahan hingga saat ini. Salah satu faktor yang mendukung gapoktan mencapai tujuannya adalah modal sosial. Hal tersebut dikarenakan modal sosial merupakan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat terdiri dari kepercayaan, norma dan jaringan. Penelitian ini berfokus pada konsep Bowling Alone yang merupakan sebuah kaya inovatif dari Robert D. Putnam. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara kepada pihak-pihak terkait dan ditambah dukungan data sekunder untuk menguatkan hasil penelitian. Lokasi penelitian ini berada di Kelurahan Lubuk Raya Kecamatan Hutaimbaru Kota Padangsidimpuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi teori bowling alone pada gabungan kelompok tani (Gapoktan) Agro Prima Agro Prima dalam memberdayakan kelompok tani di Kota Padangsidimpuan dan mengetahui bagaimana gabungan kelompok tani (Gapoktan) Agro Prima menjadi sumber daya bagi petani dalam melakukan pemberdayaan. Hasil dari penelitian pada masing-masing anggota gapoktan dianalisis selanjutnya dikomparasikan dan ditarik kesimpulan atas penelitian. Temuan di lapangan menunjukkan adanya modal sosial dalam Gapoktan yang diwujudkan dalam partisipasi anggota, tanggungjawab anggota, aturan yang diterapkan dalam gapoktan, pertukaran informasi dan kerjasama dalam gapoktan. Selanjutnya, modal sosial tersebut berkontribusi dalam produktivitas Gapoktan. Kontribusi kepercayaan yang baik dalam produktivitas dapat dilihat pada Gapoktan Agro Prima karena adanya upaya untuk mencapai tujuan bersama. Kontribusi jaringan juga baik ini juga didapat pada Gapoktan Agro Prima karena adanya jaringan yang terjalin dengan pihak eksternal mengakibatkan variasi kegiatan gapoktan lebih banyak. Akan tetapi, adanya kepercayaan berlebihan dan dominasi ketua dalam Gapoktan mengakibatkan produktivitas tidak dapat dilihat secara nyata dan memicu munculnya penyimpangan dalam Gapoktan, seperti ketergantungan kepada ketua dan ketua dianggap sebagai pemilik Gapoktan, sebagai akibat dari ketua pada Gapoktan Agro Prima sejak berdiri hingga saat ini tidah pernah digantikan posisinya oleh orang lain. Oleh karena itu, perlu adanya revitalisasi untuk mencegah penyimpangan kedepannya.en_US
dc.description.abstractThis research was initiated by the interest in Agro Prima Gapoktan (Farmer Group Combination) that has managed to maintain its existence in agriculture since its establishment until now as indicated by the success of Agro Prima Gapoktan in achieving awards from the Government, from regional to provincial level, and by the maintenance of its coordination with the government and private sectors until today. One of the factors that support gapoktan to realize its goal is social capital. social capital is what is possessed by the community such as belief, norms, and network. This research focuses on the concept of “Bowling Alone” which is full of innovations from Robert D. Putnam. The research employed qualitative method with case study approach. Its data were collected through interviews with relevant parties and were supported by secondary data to strengthen the research results. It was done in Kelurahan Lubuk Raya, Hutaimbaru Subdistrict, Padangsidimpuan. The objective of the research was to discover how bowling alone thory was implemented in Agro Prima Gapoktan to empower the farmer groups in Padangsidimpuan, and to find out how Agro Prima Gapoktan managed to become resources for farmers in performing empowerment. The results of the research in each member of gapoktan after being analyzed, compared, and concluded, demonstrated that there was a social capital realized by gapoktan in its members’ participation, members’ responsibility, and regulations applied, This social capital contributed in the productivity of gapoktan. The contribution of trust was good for productivity for the effort made by Agro Prima Gapoktan to achieve mutual goals. The contribution of network was also good for the network tied with external parties resulting in more variations of gapoktan activities. However, excessive trust and chief’s domination in gapoktan made their productivity could not be obviously seen. It also triggered distortion in gapoktan such as dependency to the chief who was considered the owner of gapoktan. This happened because the chief has never been replaced by anyone since gapoktan was firstly established. Therefore, It is necessary to make revitalization in order to rebuild gapoktan and its members’ active roles to eradicate any distortion in the future.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectModal Sosialen_US
dc.subjectImplementasi Konsep Bowling Aloneen_US
dc.subjectPemberdayaan Petanien_US
dc.titleAplikasi Konsep Analisis “Bowling Alone” dalam Menganalisis Modal Sosial Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Agro Prima Kelurahan Lubuk Raya Kota Padangsidimpuanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM147047002
dc.description.pages186 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record