Produktivitas dan Pengelolaan Usaha Tambak di Desa Pesisir Tanjung Rejo Kabupaten Deli Serdang
View/ Open
Date
2019Author
Noorsheha
Advisor(s)
Sitorus, Henri
Mulya, Miswar Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian tentang produktivitas dan pengelolaan usaha tambak di desa pesisir
Tanjung Rejo Kabupaten Deli Serdang sudah dilakukan. Tujuan penelitian adalah
untuk 1) menganalisis faktor yang mempengaruhi produktivitas usaha tambak di
desa pesisir Tanjung Rejo Kabupaten Deli Serdang, 2) menganalisis pengelolaan
usaha tambak untuk meningkatkan produktivitas di desa pesisir Tanjung Rejo
Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
campuran (mixed method) antara kuantitatif dan kualitatif. Metode penelitian
kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu,
sedangkan metode penelitian kualitatif didapat dengan mengumpulkan sumber
data yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
melalui observasi, wawancara dan pengisian kuesioner kepada petani tambak,
sedangkan data sekunder diperoleh dari beberapa instansi terkait yang meliputi
data sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Data hubungan antara variabel
dengan produktivitas dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana,
sedangkan untuk mengetahui kelayakan suatu jenis usaha dianalisis menggunakan
rasio penerimaan atas biaya (R/C Ratio). Hasil penelitian didapat bahwa faktor
modal merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam meningkatkan
produktivitas petani tambak. Hasil analisis regresi terlihat bahwa hanya hubungan
variabel modal usaha tambak dengan produksi tambak yang memiliki nilai
koefisien regresi (r2) lebih besar dari 0,5 atau nilai r2 = 0,7603, ini memberi arti
bahwa hubungan antara modal usaha tambak dengan produksi tambak adalah
kuat, dengan persentasenya 76%. Pengelolaan usaha tambak di Desa Tanjung Rejo
Kecamatan Percut Sei Tuan sampai saat ini umumnya masih menguntungkan petani
tambak, dengan rata –rata nilai R/C > 1 atau 2,65. Pengelolaan usaha tambak di
Desa Tanjung Rejo secara keseluruhan belum dapat dikatakan berkelanjutan
(sustainable), hal ini karena pengelolaan usaha tambak di desa tersebut walaupun
umumnya menguntungkan secara ekonomis namun belum memenuhi aturan
ekologis dalam pengelolaannya. Research about productivity and management of pond business in the coastal
village of Tanjung Rejo, Deli Serdang Regency has been done. The aims of the
research are to : 1) analyze the factor that affect the productivity of pond business
in the coastal village of Tanjung Rejo Deli Serdang Regency, 2) analyze the
management of sustainable pond business to increase productivity in the coastal
village of Tanjung Rejo Deli Serdang Regency. This research was conducted
using a mixed method between quantitative and qualitative. Quantitative research
methods are used to examine specific populations and samples, while qualitative
research methods are obtained by collecting data sources consisting of primary
data and secondary data. Primary data is obtained through interviews and
questionnaires to farmers, while secondary data is obtained from several relevant
agencies, which include data on natural resources and human resources. Data on
the relationship between variables and analysis using simple regression, while to
determine the feasibility of the type of effort analyzed using the revenue cost ratio
(R / C Ratio). The results of the study found that the capital factor is the most
important factor in increasing the productivity of pond farmers. The result of the
regression analysis show that only the relationship of capital variable of pond
farmers with pond production has a regression coefficient value (r2) greater than
0,5 or value of r2 = 0,7603, this means that the relationship between the capital of
pond business and pond production is strong, with a percentage of 76%. The
management of ponds in Tanjung Rejo Village, Percut Sei Tuan Subdistrict, until
now generally still benefits pond farmers, with an average R / C > 1 or 2.65. The
overall management of pond business in Tanjung Rejo Village can’t be said to be
continue (sustainable), because the management of pond business in the village
although it is generally economically profitable but has not meet the ecological
rules in management.