Hubungan Kolateral Arteri Koroner Terhadap Fungsi Sistolik Ventrikel Kiri pada Penderita Penyakit Jantung Koroner

Abstract

Latar Belakang: Aliran darah kolateral diketahui sebagai sumber suplai darah alternatif ke area miokard yang birisiko infark. Kolateral arteri koroner (KAK) yang berkembang dengan baik dapat mengurangi iskemia, menurunkan luas infark, mengurangi disfungsi ventrikel kiri, dan memberikan luaran yang baik. Akan tetapi banyak kontroversi mengenai manfaat kolateral terhadap fungsi ventrikel kiri pada pasien PJK stabil, terutama pada kondisi multivessel disease (MVD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai fraksi ejeksi ventrikel kiri berdasarkan KAK. Metode: Dari 72 pasien yang dilakukan angiografi koroner dengan hasil MVD dan memiliki KAK ke left anterior descending (LAD) diikutsertakan dalam penelitian ini. Sampel penelitian dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan derajat kolateral Rentrop. Kemudian dilakukan penilaian ekokardiografi untuk menilai fungsi ventrikel kiri dari fraksi ejeksi. Dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji t-test untuk melihat perbandingan fraksi ejeksi rata-rata dengan derajat kolateral. Hasil: Dari 72 sampel penelitian, didapati 60 orang (83.3%) laki-laki dengan usia rata-rata 56.5 tahun. Dijumpai perbedaan yang signifikan antara merokok dan derajat kolateral, pada kelompok KAK (+) lebih banyak dijumpai faktor risiko merokok dibandingkan dengan kelompok KAK (-) [30(78.9%) vs 17(50%), nilai p = 0.01]. Dari gambaran angiografi koroner hanya dijumpai perbedaan TIMI flow antara kedua kelompok. Pada kelompok KAK (+) didapati lebih banyak TIMI flow 0-1 jika dibandingkan dengan KAK (-) [37 (97.4%) vs 28 (82.4%), nilai p = 0.047]. Tidak dijumpai perbedaan karakteristik dasar maupun gambaran angiografi lain antara kedua kelompok. Dari penilaian fraksi ejeksi didapati fraksi ejeksi rata-rata yang lebih tinggi signifikan pada kelompok KAK (+) dibandingkan KAK (-), dengan kekuatan korelasi yaitu korelasi lemah [55.42 ± 9.17 vs 50.21 ± 12.17, r = 0.240, nilai p = 0.046]. Kesimpulan: Semakin baik derajat KAK pada pasien PJK stabil, maka semakin tinggi fraksi ejeksi rata-rata. Kolateral arteri koroner menunjukkan manfaat dalam mempertahankan fungsi sistolik ventrikel kiri, walaupun pada kondisi MVD.

Background: Collateral blood flow is known as a source of alternative blood supply to the myocardial area with a risk of infarction. A well-developed coronary collateral (CC) can reduce ischemia, reduce infarct area, reduce left ventricular dysfunction, and provide good outcomes. However, much controversy regarding the benefits of collateral for left ventricular function in stable coronary artery disease (CAD), especially in conditions of multivessel disease (MVD). The aim of this study was to assess ventricular ejection fraction (EF) based on CC. Methode: Of the 72 patients who underwent coronary angiography with MVD and having CC to left anterior descending (LAD) were included in this study. The study sample was divided into 2 groups based on Rentrop collateral degrees. Left ventricular function was then assessed from 2 dimension echocardiography. Statistical analysis was performed using a t-test to see the comparison of the mean EF with the degree of collateral. Result: Of the 72 study samples, it was found 60 men (83.3%) with an average age of 56.5 years. There is a significant difference between smoking and collateral degrees, in the CC (+) group there were more smoking risk factors compared to the CC (-) group [30 (78.9%) vs. 17 (50%), p value = 0.01]. From coronary angiography the only significant difference between the two groups is the TIMI flow, it was found that TIMI flow 0-1 were more found in CC (+) group compared with CC (-) group [37 (97.4%) vs. 28 (82.4%), p = 0.047]. There were no other differences in baseline characteristics or angiographic features between the two groups. From the assessment of EF it was found that the mean EF was significantly higher in the CC (+) group compared to CC (-) group, with a weak correlation [55.42 ± 9.17 vs. 50.21 ± 12.17, r = 0.240, p = 0.046]. Conclusion: The higher degree of CC in stable CAD patients showed the higher mean ejection fraction. Coronary collateral showed the benefits in preserved left ventricular systolic function, even in multivessel disease.