dc.description.abstract | Didalam perencanaan jembatan pemilihan material gelagar merupakan kriteria utama dalam menentukan metode pelaksanaan pekerjaan dan biaya. Material gelagar dapat dipilih dari bahan baja, beton ataupun komposit, berat sendiri gelagar mempunyai pengaruh langsung terhadap struktur jembatan baik bangunan atas ( superstructure ) maupun bangunan bawah ( substructure ). Jembatan steel box girder memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gelagar dengan penampang I ( I-girder ) karena memiliki daya lentur yang tinggi dan kekakuan terhadap torsi yang baik. Didalam perencanaan, jembatan steel box girder harus aman terhadap lenturan ( flexure ), kuat geser ( shear strength ) dan kelelahan ( fatigue ) pada web sesuai dengan peraturan AASHTO-LRFD 2008 yang diisyaratkan. Perhitungan dilakukan dengan metode perencanaan berdasarkan beban dan kekuatan terfaktor ( LRFD ) serta pemodelan element shell dengan menggunakan aplikasi program UTrap 2.0. UTrap 2.0 adalah program khusus untuk menganalisa jembatan trapezoidal steel box girder. Pemodelan elemen shell pada bangunan atas ( superstructure ) digunakan untuk membandingkan dengan pemodelan elemen frame untuk mendapatkan reaksi yang terjadi pada jembatan (momen dan geser). Dari perbandingan tersebut diharapkan didapatkan pemodelan yang efektif terhadap analisa linier jembatan. Dari perencanaan pada tugas akhir ini didapat kesimpulan bahwa jembatan yang direncanakan aman terhadap lenturan ( flexure ), kuat geser ( shear strength ) dan kelelahan ( fatigue ) pada web sesuai dengan peraturan AASHTO-LRFD 1998 yang diisyaratkan. Pemodelan element frame memberikan nilai yang lebih besar dalam perencanaan di daerah positif sebesar 18,662% pada momen dan 76,143 % pada geser sedangkankan element shell memberikan hasil yang lebih besar pada daerah negatif sebesar 17,441% pada momen dan 6,782% pada geser. | en_US |