dc.description.abstract | Tesis ini membahas tentang pandangan tokoh-tokoh dayah atau pesantren terhadap eksistensi ulama perempuan di Kabupaten Aceh Barat. Ulama adalah produk sosio-kutural, sebagai hasil pendidikan lembaga keagamaan dayah yang berkembang dalam masyarakat Aceh Barat. Ulama merupakan pengakuan secara sosio-religius dari masyarakat atas penguasaan ilmu dan pengabdiannya dalam masyarakat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pandangan sosial tentang eksistensi ulama perempuan dikontruksikan dan diinternalisasikan itu oleh tokoh-tokoh dayah maupun masyarakat dan sejauh mana eksistensi dan kontribusi ulama perempuan diterima dalam masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Aceh Barat dengan menggunakan pendekatan kualitatif, terutama melalui teknik wawancara mendalam dengan cara berhadapan-muka dan observasi. Tesis ini bertujuan untuk menggali pemahaman atas suatu kebiasaan, nilai sosial-keagamaan dan budaya atau hal-hal yang dapat melatarbelakangi terbentuk pandangan seseorang atau kelompok terhadap eksistensi ulama perempuan. Pandangan tentang ulama perempuan diasumsikan sebagai sebuah proses dialektika (habitus, modal dan ranah) dan melalui perjalan waktu (proses sejarah dan kebiasaan) yang juga dipengaruhi oleh lingkungan (ranah) sosial yang membentuknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan sosial tentang eksistensi ulama perempuan lebih banyak ditentukan oleh kebiasaan, latar-belakang sosial, budaya dan nilai keagamaan yang dihayati tokoh-tokoh dayah atau seseorang atau kelompok dalam masyarakat bersangkutan sebagai mitra ulama laki-laki dan masih berkontribusi dalam kapasitas sesama perempuan (majelis taklim, juru dakwah lokal, guru atau teungku pengajian). Pandangan atau pemahaman para informan representasi masyarakat sesuai dengan nilai dan norma serta kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat bersangkutan melalui seretetan tahapan (habitus, modal dan ranah). | en_US |