Show simple item record

dc.contributor.advisorRatna
dc.contributor.authorButar, Sri Dayanti Butar
dc.date.accessioned2019-05-22T01:52:24Z
dc.date.available2019-05-22T01:52:24Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/14585
dc.description.abstractSkripsi ini berjudul Perkembangan Afdeling Asahan Tahun 1867-1942, ini merupakan sebuah kajian sejarah pemerintahan, khususnya pemerintahan pada masa Kolonial Hindia Belanda. Dalam pelaksanaan penelitiannya, skripsi ini menggunakan metode sejarah. Pada proses Heuristik, digunakan sumber-sumber berupa arsip laporan serah terima jabatan (Mvo), staatsblad, encyclopedie van nederlandsch indie, jurnal, dan buku-buku sejaman sebagai data primer serta buku, artikel, skripsi sebagai data sekunder. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan verifikasi yakni kritik intern dan ekstern untuk menemukan fakta-fakta. Selanjutnya fakta-fakta itu diinterpretasikan sehingga diperoleh data yang objektif untuk diceritakan kembali dalam proses historiografi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelasakan mengenai Asahan pada masa Afdeling. Namun sebelumnya dijelaskan bagaimana keadaan Asahan sebelum Belanda masuk ke wilayah Asahan. Kemudian dijelaskan pula apa alasan Asahan dijadikan Afdeling oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Alasan yang menyebabkan Pemerintah Kolonial Belanda menjadikan Asahan sebagai afdeling dilatar belakangi oleh beberapa hal. Asahan yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka menjadikan letak Asahan sangat strategis. Adanya alasan ekonomi dan politik juga menjadi faktor utama yang mengharuskan Belanda menjadikan Asahan sebagai afdeling. Setelah kekuasaan Belanda masuk ke Asahan, maka secara berangsur-angsur Asahan mengalami perkembangan dalam beberapa hal. Wilayah Asahan yang awalnya meliputi sepanjang aliran Sungai Asahan dan Sungai Silau menjadi meluas sampai ke wilayah Labuhanbatu dan Batubara. Keberagaman penduduk juga semakin bertambah seiring dengan banyaknya pendatang yang ingin sekedar tinggal, berdagang, maupun bekerja di wilayah perkebunan. Investasi perkebunan juga semakin bertambah setiap tahunnya. Kemajuan-kemajuan ini juga diimbangi dengan sarana dan prasarana publik yang terus dikembangkan, seperti pendidikan, jalur kereta api yang diperluas, sampai dengan pelabuhan yang terus dikembangkan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAfdelingen_US
dc.subjectAsahanen_US
dc.subjectPemerintah Hindia Belandaen_US
dc.subjectPerkembanganen_US
dc.titlePerkembangan Afdeling Asahan Tahun 1867-1942en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140706014
dc.description.pages115 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record