• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Social Sciences and Political Science
    • Department of Political Science
    • Master Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Social Sciences and Political Science
    • Department of Political Science
    • Master Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Strategi Cina Menghadapi "Malacca Dilemma" dalam Rangka Pengamanan Jalur Energi Cina di Selat Malaka

    View/Open
    fulltext (2.281Mb)
    Date
    2019
    Author
    Rahmadani, Suci
    Advisor(s)
    Kusmanto, Heri
    Warjio
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini ditarabelakangi oleh kondisis Selat Malaka, dimana berbatasan langsung dengan tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura. Selat Malaka secara geopolitik sangat vital sebagai jalur laut terpendek antara Samudera Hindia dan Laut China Selatan atau Samudera Pasifik, yang memiliki nilai strategis tidak hanya bagi negara pantai (littoral state) tetapi juga bagi negara pengguna (user state). User State terbesar saat ini adalah China. Sebanyak 80% impor minyaknya melewati selat ini, sedangkan kita mengetahui industrialisasi di China berlangsung sangat cepat, dan membutuhkan energy minyak agar roda industrinya terus berputar. Keadaan ini tak pelak lagi telah membawa Selat Malaka kepada posisi dilematis China (Malacca Dilemma). Di satu sisi, pemerintah China ingin mengurangi ketergantungan impor minyaknya melalui selat ini mengingat rawan sabotase, perompakan, dan intervensi dari negara besar (Amerika dan India), yang mempunyai proxi di negara yang berdekatan dengan selat malaka. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Geopolitik oleh Alfred T. Mahan, selanjutnya metode yang digunakan adalah metode analisa data kualitatif.Adapun hasil penelitian tersebut yaitu Bagi China keamanan Selat Malaka untuk impor minyaknya dari Timur Tengah sangat penting diwujudkan, agar roda industri dalam negeri tidak terganggu oleh supply minyak dari Timur Tengah. Namun disisi lain, China juga menyadari ketergantungan yang begitu tinggi kepada Selat ini telah menimbulkan kerawanan dari intervensi militer, keamanan dari negara-negara lain. Serangkaian langkah mengurangi ketergantungan terhadap Selat Malaka secara agresif dilakukan oleh pemerintah China, seperti Belt and Road Initiative (BRI), String of Pearls, Nine Dash Line, dan Pembangunan Kra Canal di Thailand. Menghadapi kondisi ini, selanjutnya perlu pula di kaji posisi Indonesia dalam menghadapi kompleksitas permasalahan di Selat Malaka khususnya dalam rangka menghadapi berbagai manuver yang terjadi di Selat Malaka. Dalam hal ini, indonesia harus berperan aktif dalam menjaga keamanan teritorialnya, khususnya di Selat Malaka.
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/15067
    Collections
    • Master Theses [63]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV