Kajian Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Lahan di Pusat Kota Juang Bireuen

Abstract

Penggunaan lahan perkotaan senantiasa terjadi perubahan dari waktu ke waktu, permintaan lahan yang terus bertambah dapat mendorong perkembangan sebuah kota. Kota Juang merupakan ibu kota dari Kabupaten Bireuen, perubahan penggunaan lahan Kota Juang terjadi secara signifikan terjadi sejak tahun 2001, setelah Kabupaten Bireuen pemekaran dari Aceh Utara, perubahan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor. Penelitian ini akan mengidetifikasi pengaruh faktor-faktor perubahan penggunaan lahan pada pusa Kota Juang Bireuen. Pada penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan analisis deskriptif untuk melihat pengaruh faktor perluasan perkotaan, topografi, pertumbuhan penduduk dan aksesibilitas. Berdasarkan hasil analisa besarnya perubahan lahan dari waktu sebelum pemekaran (1990-2000) dan setelah Bireuen berdiri serta kota Juang menjadi ibu Kota Kabupaten (2001-2017) terjadi perluasan lahan lahan perumahan dan permukiman sebesar 19,37% dan komersial 9%, sedangkan pertanian mengalami pengurangan lahan sebesar 33,85% Perubahan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan fisik Kota Juang sendiri, kondisi bentangan alam kota Juang turut mengalami perubahan penggunaan lahan yaitu terdapat rawa-rawa yang dahulunya merupakan areal pertanian mulai beralih fungsi menjadi ruang terbuka, kondisi sebaran permukiman penduduk yang pada kurun waktu 1990-2000 berada pada inti perkotaan mulai bergeser dan tumbuh pada kawasan berbukit yang bertopografi lebih tinggi, perubahan selanjutnya kondisi jaringan rel kereta api seperti yang terdapat dalam gambar RDTR Kabupaten Bireuen mulai beralih fungsi menjadi jaringan jalan dimana kawasan ini yang dahulu pertanian mulai tumbuh menjadi komersial. Penelitian ini diharapkan menjadi manfaat bagi pengembang dan perencana kota serta dapat menjadi masukan dalam pemerintah setempat terkait rencana tata ruang penggunan lahan.

The use of land in cities changes over time. Ever increasing need of land encourages development of a city. Juang is the capital city of District of Bireuen. The use of land in Juang has changed significantly since 2001. After the development from Aceh Utara some factors cause the changes. The research identifies the influencing factors of the use of land in the center of the city. Qualitative method with descriptive analysis is used to find out the influencing factors of urban expansion, topography, population growth and accessibility. Based on the analysis, before the development (1990-2000) and after (2001-2017) in which Juang becomes the capital city of District of Bireuen, use of land for housing and settlement is 19.37%, commercial use is 9%, and use of land for agriculture decreases to 33.85%. The changes are influenced by the physical development of Juang itself. The condition of the natural landscape also changes, namely swamps which used to be agricultural areas have changed to be open spaces, spreading conditions to settlement in 1990- 2000 used to be in the center of the city shift and grow in to the hilly areas whose photography is higher. Further changes in the condition of the railroad network as found in the picture of the RDTR of Bireuen District change the function to the road network where the areas used to be agricultural areas grow into commercial areas. This research is expected to be beneficial for the developers and city planners and an input for the local government regarding planning of space and use of land.