Analisis Model Propagasi Outdoor Terhadap Pengaruh Rooftop To Street pada Sistem GSM1800 untuk Profil Kampus Universitas Sumatera Utara

Abstract

Salah satu penghalang/obstacle yang terdapat di daerah urban lingkungan Kampus Universitas Sumatera Utara adalah ketidakseragaman lebar jalan pada masing-masing pintu masuk dan pintu keluar. Faktor penghalang ini mengakibatkan sinyal informasi yang dikirimkan oleh pemancar tidak dapat langsung sampai ke penerima karena adanya difraksi atap gedung hingga ke jalan-jalan yang tidak seragam (rooftop to street) dimana penerima berada. Sehingga, daya yang diterima jauh lebih kecil dibandingkan dengan daya yang dipancarkan akibat adanya rugi-rugi lintasan propagasi (path loss). Metode penelitian yang dilakukan untuk memperoleh karakteristik profil path loss lingkungan kampus USU dengan menggunakan pembanding model propagasi yang cocok untuk daerah urban, yaitu model propagasi Okumura-Hata, Ericsson9999, SUI (Stanford University Interim) dan Lee. Penelitian ini terbagi menjadi 11 rute pengukuran di lingkungan Kampus Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan BTS (Base Transceiver Station) Fakultas Teknik USU. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, model propagasi SUI (Stanford University Interim) lebih mendekati hasil pengukuran path loss dengan dilakukan optimalisasi persamaan baru, nilai rata-rata RMSE (Root Mean Square Error) mencapai 25,7 dB. Nilai faktor koreksi rugi-rugi difraksi akibat rooftop to street paling tinggi terjadi pada rute 6 sebesar 28,306 dB dengan rata-rata lebar jalan sekitar 6,68 m.

One of the barriers found in urban areas of the University of North Sumatra campus environment is the unequal street width at each entrance and exit. This barrier factor causes the information signal sent by the transmitter is not be able to directly reach the receiver because of the building roof diffraction which is not uniform street (rooftop to street) where the receiver is located. Thus, the power received is much smaller than the power emitted due to the loss of the propagation. The research method was carried out to obtain the path loss profile characteristics of the USU campus environment by using a comparison of the propagation model suitable for urban areas, namely the Okumura-Hata propagation model, Ericsson9999, SUI (Stanford University Interim) and Lee. This research was divided into 11 measurement routes in the University of North Sumatra Campus environment using USU's Faculty of Engineering BTS (Base Transceiver Station). Based on the analysis that has been done, the SUI (Stanford University Interim) propagation model is closer to the results of path loss measurement by optimizing the new equation, the average value of RMSE (Root Mean Square Error) reaches 25,7 dB. The highest correction factor for diffraction losses due to rooftop to street occurs on route 6 of 28,306 dB with an average street width of around 6,68 m.