Korelasi Antara Kadar Vitamin D Serum dengan Indeks Bakteriologis pada Pasien Kusta

Abstract

Latar belakang: Kusta merupakan infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae (M. leprae). Aktivasi sistem vitamin D intrakrin pada penyakit kusta sesuai dengan respon imun seluler host. Indeks bakteriologis (IB) merupakan ukuran semikuantitatif kepadatan M. leprae dalam sediaan apus yang berguna untuk menilai tingkat keparahan penyakit kusta dan menggambarkan besarnya proses infektivitas yang terjadi. Pada kusta tipe tuberkuloid, sistem vitamin D intrakrin diketahui tidak mengalami gangguan yang ditandai dengan nilai IB yang rendah. Sebaliknya, sistem vitamin D intrakrin pada kusta tipe lepromatosa diketahui terganggu yang ditandai dengan tingginya nilai IB. Tujuan: Mengetahui korelasi antara kadar vitamin D serum dengan indeks bakteriologis pada pasien kusta. Subjek dan metode: Penelitian ini merupakan suatu studi analitik observasional dengan rancangan potong lintang yang melibatkan 25 pasien kusta baru yang telah didiagnosis dengan pemeriksaan klinis, pemeriksaan kerokan kulit untuk menilai IB dan dilakukan pengambilan darah serta pengukuran kadar vitamin D (25(OH)D) serum dengan menggunakan metode chemiluminescence immunoassay (CLIA). Data yang terkumpul kemudian diolah dan dilakukan analisis statistik dengan uji korelasi Spearman. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan korelasi negatif dan bermakna secara statistik antara kadar vitamin D serum dengan IB pada pasien kusta (r=-0,510, p<0,05). Kadar rerata vitamin D serum pada pasien kusta didapatkan 22,612 ± 24,10 ng/mL, menunjukkan insufisiensi. Kadar rerata vitamin D lebih rendah dalam serum pada pasien kusta tipe MB (22,27±5,166 ng/mL) dibandingkan dengan tipe PB (27,15±0,071 ng/mL). Nilai IB paling tinggi didapatkan yaitu 1+. Kesimpulan: Terdapat korelasi negatif bermakna antara kadar vitamin D serum dengan IB pada pasien kusta. Kadar vitamin D serum mengalami insufisiensi pada pasien kusta. Kadar vitamin D serum pasien kusta tipe MB lebih rendah dibandingkan dengan tipe PB. Nilai IB paling tinggi yaitu 1+.

Background: Leprosy is a chronic granulomatous infection caused by Mycobacterium leprae (M. leprae). Vitamin D intracrine system activation in leprosy consistent with host cellular immune response. Bacterial index (BI) is a semiquantitative measurement of the density of M. leprae in slit-skin smear which is useful to assess the severity of the disease and to describe the magnitude of the infectivity process. In tuberculoid leprosy type is manifested by an intact vitamin D intracrine system which is characterized by low BI level. By contrast, in lepromatous leprosy exhibits an impaired vitamin D intracrine system which is characterized by high BI level. Aim: To analyse the correlation of serum vitamin D level and bacterial index in leprosy patients. Subject and method: This was an observational cross-sectional analytic study which involved 25 new cases of leprosy patients that were diagnosed by clinical and slit-skin smears to assess BI level. We conducted blood sampling and measurement of serum vitamin D (25(OH)D) level to subjects using chemiluminescence immunoassay (CLIA) method. The collected data then processed and analyzed statistically with Spearman correlation test. Results: In this study, we found negative correlation of serum vitamin D level and BI in leprosy patients and statistically significant (r=-0.510, p<0.05). The mean of serum vitamin D level in leprosy was found insufficiency (22.612±24.10 ng/mL). The mean of serum vitamin D level in leprosy MB type (22.27±5.166 ng/mL) was lower than PB type (27.15±0.071 ng/mL). We found the highest BI level was 1+. Conclusion: There was significantly negative correlation of serum vitamin D level and BI in leprosy patients. The mean of serum vitamin D level in leprosy was found insufficiency. The mean of serum vitamin D level in MB type was lower than PB type. The highest BI level was 1+.