Pengaruh Pemberian Probiotik Oral Terhadap Kadar Interleukin-10 (IL-10) Serum Akne Vulgaris
View/ Open
Date
2019Author
Rahmayani, Tissan
Advisor(s)
Putra, Imam Budi
Jusuf, Nelva K.
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar belakang : Akne vulgaris merupakan suatu kondisi inflamasi kulit kronis
yang umum dijumpai pada unit pilosebasea yang dapat berdampak pada beban
psikologik pasien. Hubungan antara dermatologi dan kesehatan mental semakin
dimengerti dengan terdapatnya bukti yang menunjukkan bahwa integritas
fungsional dan mikroba dalam saluran cerna mungkin memainkan peranan dalam
mediasi inflamasi kulit dan tingkah laku emosional. Teori gut-brain-skin
dikemukakan pertama kali pada tahun 1930 oleh John H. Stokes dan Donald M.
Pillsbury, menjadi dasar banyaknya penelitian saat ini yang mencari implikasi
klinis dari hubungan antara saluran cerna, otak dan kulit pada akne. Probiotik
adalah mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi dalam jumlah yang adekuat
dapat memberikan efek yang menyehatkan pada pejamu.
Tujuan : Menilai pengaruh pemberian probiotik terhadap kadar interleukin-10
serum pasien akne vulgaris
Subjek dan metode : Penelitian ini merupakan uji klinis pra-eksperimental
dengan desain penelitian pretest-posttest pada 33 subjek akne vulgaris. Pada
subjek penelitian dilakukan pengukuran kadar IL-10 serum sebelum dan sesudah
pemberian probiotik oral selama 30 hari. Penelitian ini telah mendapat persetujuan
dari Komisi Etika Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Hasil : Pada penelitian ini didapatkan peningkatan kadar IL-10 serum setelah
pemberian probiotik oral pada akne vulgaris. Nilai kadar IL-10 serum sebelum
pemberian probiotik oral adalah 5,27 ± 1,49 pg/ml, sementara nilai kadar IL-10
serum setelah pemberian probiotik oral adalah 6,19 ± 1,68 pg/ml) dengan
nilai p yang didapatkan melalui uji Wilcoxon adalah 0,0001 (p<0,05).
Kesimpulan : probiotik oral memicu peningkatan kadar IL-10 serum akne
vulgaris. Background : Acne vulgaris is a chronic inflammatory skin disorder that
commonly found in pilosebaceous units which can have an impact on the
patient’s psychological burden. The relationship between dermatology and mental
health is increasingly understood by the evidence shows that the functional
integrity and microbes in gastrointestinal tract may play a role in mediating skin
inflammation and emotional behavior. The gut-brain-skin theory was first
described in 1930 by John H. Stokes and Donald M. Pillsbury, has been the basic
of many of the current studies that look for clinical implications of the
relationship between the gastrointestinal tract, brain and skin in acne vulgaris.
Probiotic are live microorganisms which can provide a healthy effect to the host
when consumed in adequate amount.
Objective : to determine the effect of oral probiotic on the interleukin-10 serum
levels in acne vulgaris
Subject and method : this is a pre-experimental clinical study with pretestposttest
design in 33 acne vulgaris subjects. The subjects in this study were
measured for IL-10 serum levels before and after oral probiotic given for 30 days.
This research has been approved by the Health Research Ethics Commision of the
Faculty of Medicine, University of North Sumatera.
Results: This study found an increase in IL-10 serum levels after oral probiotic in
acne vulgaris. The value of serum IL-10 levels before oral probiotic
administration was 5.27 ± 1.49 pg /ml, while the value of serum IL-10 levels after
oral probiotic administration was 6.19 ± 1.68 pg/ml) with p values obtained
through Wilcoxon test was 0,0001 (p <0,05).
Conclusion: oral probiotic trigger elevated IL-10 serum levels of acne vulgaris.
Collections
- Master Theses [206]