Show simple item record

dc.contributor.advisorLoebis, M. Nawawiy
dc.contributor.authorZagoto, Jordan
dc.date.accessioned2019-07-16T02:19:19Z
dc.date.available2019-07-16T02:19:19Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/15925
dc.description.abstractBentuk merupakan hal yang paling mendasar dalam dunia arsitektur karena secara psikologis manusia akan menyederhanakan lingkungan visualnya untuk mempermudah pemahaman dalam memandang suatu objek arsitektur. Pengunaan bentuk oval sebagai bentuk denah bangunan tradisional hanya dapat ditemui di Nias Utara bahkan merupakan satusatunya di dunia sehingga menjadi keunikan tersendiri. Hal ini menarik minat penulis untuk meneliti kasus ini tentang bagaimana proses terbentuknya denah oval tersebut dari hasil perbandingan dengan berbagai latar belakang beberapa bangunan bulat tradisional lainnya yang berada di beberapa wilayah di berbagai belahan dunia. Proses terbentuknya denah bulat pada bangunan tradisional Nias Utara disebabkan oleh berbagai faktor latar belakang yang merupakan hasil perbandingan dan analisa latar belakang antropologis (nonfisik) dan fungsi (fisik) dari beberapa kelompok masyarakat lain yang juga menggunakan bentuk denah yang sama serta dari masyarakat Nias Utara sendiri. Menurut pengelompokan wilayah kekuasaan masyarakat di Pulau Nias, masing-masing wilayah kekuasaan berusaha menonjolkan pengaruhnya serta membedakan ciri adat istiadatnya. Ditinjau dari aspek fungsi ruang, masyarakat Nias Utara membutuhkan ruang yang cukup luas untuk melakukan kegiatan berkumpul antar masyarakat desa, juga dibutuhkan sebagai strategi untuk mengamati musuh dimana pada ruang yang berbentuk bulat atau oval lebih mudah untuk melakukan pengamatan ke arah luar bangunan, dan dari aspek kenyamanan , ruangan yang berbentuk bulat dapat menyebabkan suhu udara yang lebih tinggi sehingga ruangan terasa lebih hangat apabila dibandingkan dengan ruangan yang tidak berbentuk bulat.en_US
dc.description.abstractForm is the most basic thing in the world of architecture because psychologically, human will simplify the visual environment to facilitate understanding in viewing an architectural object. The use of oval forms as a form of traditional building plans can only be found in North Nias and is even the only one in the world. This attracted the interest of the author to examine this case about how the process of forming the oval plan was compared with the results of a variety of backgrounds of several other traditional round buildings located in several regions in various parts of the world. The process of forming a round plan on traditional North Nias buildings is caused by a variety of background factors which are the result of comparison and analysis of anthropological (non-physical) background and (physical) functions of several other community groups that also use the same plan and from North Nias communities themselves. According to the grouping of the territories of the people on Nias Island, each of the territories seeks to highlight their influence and distinguish the characteristics of their customs. Viewed from the aspect of space function, North Nias people need a large enough space to carry out gatherings among villagers, also needed as a strategy to observe enemies where in a round or oval space it is easier to make observations to the outside of the building, and from aspects comfort, a round room can cause higher air temperatures so the room feels warmer when compared to a non-round room.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectRumah Tradisionalen_US
dc.subjectNias Utaraen_US
dc.subjectBangunan Bulaten_US
dc.subjectDenahen_US
dc.titleAnalisa Bentuk Denah Oval pada Rumah Tradisional Nias Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM130406090
dc.description.pages95 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record