Analisis Keuntungan Usaha Pedagang Ayam Petelur (Layer) Afkir di Kota Pematangsiantar

Abstract

The development of animal husbandry is one of the efforts to fulfill human needs for animal protein which continues to increase along with the rate of population growth in Indonesia. Entrepreneurship is one of the efforts to overcome the increasing number of unemployed. Trading of rejected laying hens is one effort that is easy to run considering the demand for these chickens is fairly high. Pematangsiantar City is the second largest city in North Sumatra Province, with a land area of 79,971 Km² located 400-500 meters above sea level and a population of 247,411 people. The city has 2 large markets namely the Horas market and Dwikora market. There are 18 retailers of rejected laying hens scattered in the market. 11 in Horas maarket and 7 in Dwikora Market. Along with the increasing population in Pematangsiantar City, the demand for animal protein needs will also increase. This will open opportunities for traders to meet these needs. There are 5 factors used to measure things that affect profits, namely: sales volume, purchase price, selling price, percentage of sales, and total costs. From the results of research conducted on 18 traders for 4 weeks with an interest rate of 5%, the NVP was 3.842.400 and the R / C value was 1.35, of the five factors analyzed, sales volume was a factor most influential in profits. The traders get an average profit of Rp. Rp. Rp.157.000/ day with the range of profits obtained, namely from Rp. 164.110-307.516/ day.

Pembangunan bidang peternakan merupakan salah satu upaya dalam memenuhi kebutuhan manusia akan protein hewani yang terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia. Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran.Berdagang ayam petelur afkir merupakan salah satu usaha yang mudah dijalankan mengingat permintaan akan ayam tersebut terbilang tinggi. Kota Pematangsiantar merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Sumatera Utara, dengan luas daratan 79,971 Km² terletak 400-500 meter di atas permukaan laut dan berpenduduk sebanyak 247.411 jiwa. Kota ini memiliki 2 pasar besar yaitu pasar Horas dan pasar Dwikora. Ada 18 pedagang pengecer ayam petelur afkir tersebar di pasar-pasa tersebut. 11 di Pasar Horas dan 7 di Pasar Dwikora. Seiring dengan bertambahnya penduduk di Kota Pematangsiantar, permintaan akan kebutuhan protein hewani pun akan meningkat. Hal ini akan membuka peluang bagi pedagang untuk memenuhi akan kebutuhan tersebut. Ada 5 faktor yang digunakan dalam mengukur hal yang mempengaruhi keuntungan yaitu: volume penjualan, harga beli, harga jual, persentase penjualan, dan biaya total. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 18 orang pedagang selama 4 minggu dengan tingkat suku bunga sebesar 5% diperoleh nilai NVP sebesar 3.040.694,8dan nilai R/C sebesar 1,35, dari kelima faktor yang dianalisa mempengaruhi, volume penjualan merupakan faktor yang paling berpengaruh didalam keuntungan. Para pedagang mendapat keuntungan rata-rata Rp. Rp. 157.000/Hari dengan kisaran keuntungan yang diperoleh yaitu dariRp. 164.110-307.516 /hari.