Karakteristik Penderita Abortus di Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Umum Mitra Sejati Medan Tahun 2015

Abstract

Abortion is a serious health problem that can cause maternal mortality until 28% from total delivery which appears as complication, blooding and sepsis. The amount of maternal mortality in Indonesia up to 370 each 100.000 birth from the average about 3-4 million each year.therefore, the characteristics of abortion’s patients in Mitra Sejati General Hospital Medan in 2015 are need to found out. The research with case series design has done. Population and sample are 98 patients ( Total Sampling) Univariate data were analized descriptively, while bivariate data were analyzed with cross tab descriptive. This research had found that proportion of abortion’s patients : age 20-35 (68,4%), education on senior highschool ( 52,0%), house wife (54,1%), married status (100%), origin from Medan (87,8%), parity ≥ 2 (55,1%), pregnancy < 2 weeks (52,0%), level of Hb> 11 (74,5%),no abortion experience (85,7%), incomplete abortion (50,0%), dilatation and curretage (86,7%), the highest proportion of abortion patients with parity nullipara contained 100% of patients who have experienced abortion,the proportion of clinically based classification abortion hemoglobin < 11 concentration is highest abortion patients inkompletus is 48,0%,no significant difference betweenthe average long treatment based medical management (p > 0.001). Hopefully, Mitra Sejati General Hospital Medan will complete the registration of ethnic group on patient status card. The community are expected to prevent abortion with raising the implementation of Family Planning (FP). The other related corporations are expected to promote about the preventation to abortion’s patient for their next pregnacy.

Abortus merupakan masalah kesehatan yang serius karena dapat menyebabkan kematian ibu sebesar 28 % dari total persalinan yang muncul dalam bentuk komplikasi pendarahan dan sepsis. Jumlah kematian ibu melahirkan di Indonesia mencapai 370 per 100.000 kelahiran dari rata - rata sekitar 3 - 4 juta pertahunnya, untuk itu, karakteristik penderita abortus di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun 2015 perlu diketahui. Dilakukan penelitian deskriptif dengan desain case series. Populasi dan sampel sebanyak 98 orang penderita ( Total Sampling ). Data univariat dianalisa secara deskriptif, data bivariat dianalisa dengan deskripsi tabulasi silang. Hasil penelitian ditemukan proporsi penderita abortus : umur 20 – 35 tahun (68,4%), pendidikan tamat SLTA sederajat (52,0%), pekerjaaan IRT (Ibu Rumah Tangga) (54,1%), berstatus kawin (100%), asal kota Medan (87,8%), paritas ≥ 2 (55,1%), usia kehamilan <12 minggu (52,0%), kadar HB > 11 (74,5%), tidak pernah mengalami abortus sebelumnya (85,7%), abortus inkomplit (50,0%), dilatase dan kuretase (86,7%), lama rawatan 3 hari, BPJS (82,7%), keadaan sewaktu pulang sembuh (93,9%), proporsi tertinggi penderita abortus dengan paritas nullipara terdapat 100% penderita yang tidak pernah mengalami abortus sebelumnya, proporsi klasifikasi abortus secara klinis berdasarkan kadar Hb <11 tertinggi adalah penderita abortus inkompletus yaitu sebesar 48,0%. ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata – rata penderita abortus berdasarkan penatalaksanaan medis p < 0,001), Diharapkan kepada pihak Rumah Sakit Mitra Sejati Medan agar dapat melengkapi pencatatan pada kartu status mengenai suku penderita. Kepada masyarakat diharapkan untuk melakukan pencegahan terjadinya abortus dengan meningkatkan keluarga berencana (KB). Serta kepada pihak pihak terkait untuk melakukan penyuluhan kepada penderita abortus mengenai pencegahan abortus pada kehamilan berikutnya.