dc.contributor.advisor | Bahagia Loebis | |
dc.contributor.advisor | Camelia, Vita | |
dc.contributor.author | Marni, Trisna | |
dc.date.accessioned | 2019-08-20T09:18:11Z | |
dc.date.available | 2019-08-20T09:18:11Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/16908 | |
dc.description.abstract | Latar Belakang
Harapan hidup diantara pasien skizofrenia 20% lebih pendek dari populasi umum, saat ini. Penggunaan obat anti psikotik jangka panjang dapat menyebabkan gejala metabolik, termasuk penambahan berat badan, intoleransi glukosa, peningkatan kadar gula darah.
Tujaun
Untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah puasa pada laki-laki dengan skizofrenia yang mendapat pengobatan aripiprazol dan risperidon.
Metode Penelitian ini adalah penelitian eksperimental, analitik komparatif numerik tidak berpasangan dengan non-probabilitas sampling berturut-turut dengan merekrut 50 subjek penelitian laki-laki dengan skizofrenia. Setiap 25 orang diobati dengan aripiprazole, dan 25 subjek lainnya diobati dengan risperidone. Dosis fleksibel tentang bagaimana dosis disamakan dengan dosis bioekuivalen antara aripiprazol dan risperidon. Hasil Penelitian
Hasil analisis menggunakan uji-t tidak berpasangan pada kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam kadar gula darah puasa untuk pria dengan skizofrenia pada kelompok yang menerima pengobatan aripiprazol dan kelompok yang menerima pengobatan risperidon pada minggu ke 8 dengan nilai p <0,001 ( p <0,05).
Kesimpulan Penelitian ini mengungkapkan bahwa berdasarkan kesetaraan dosis risperidone dan aripiprazole yang diberikan kepada pasien pria dengan skizofrenia, pengobatan menggunakan risperidon dapat secara signifikan meningkatkan kadar gula darah puasa dibandingkan dengan pengobatan aripiprazol pada minggu ke-8 | en_US |
dc.description.abstract | Background
Life expectancy among schizophrenic patients is 20% shorter than the general population. Currently, long-term use of antipsychotic drugs can induce metabolic symptoms, including weight gain, glucose intolerance, high blood glucose.
Aims To determine the difference in fasting blood sugar levels in men with schizophrenia who receive aripiprazole and risperidone treatment Method
This research is an experimental study, unpaired numerical comparative analytic with non-probability consecutive sampling by recruiting 50 research subjects of men with male patients with schizophrenia. Every 25 people were treated with aripiprazole, and another 25 subjects were treated with risperidone. The flexible dose on how doses are equated with bioequivalent doses between aripiprazole and risperidone was applied.
Result
The results of the analysis using unpaired t-test in the two groups showed a significant difference in fasting blood sugar levels for men with schizophrenia in the group receiving aripiprazole treatment and the group receiving risperidone treatment in week 8 with a value of p < 0.001 (p < 0.05).
Conclusion
This research revealed that based on the equivalence of risperidone and aripiprazole dosage given to the male patients with schizophrenia, the treatment using risperidone can significantly increase the fasting blood sugar level compared to the aripiprazole treatment in week 8. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Skizofrenia | en_US |
dc.subject | Aripiprazole | en_US |
dc.subject | Risperidon | en_US |
dc.subject | Kadar Gula Darah Puasa | en_US |
dc.title | Perbedaan Kadar Gula Darah Puasa Antara Laki-Laki dengan Skizofrenia yang Mendapat Pengobatan Aripiprazol dan Risperidon di Rumah Sakit Jiwa Prof. DR. Muhammad Ildrem Medan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM127106003 | |
dc.description.pages | 98 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |