Hubungan Kejadian Infeksi Dini dengan Onset Debridement pada Pasien Fraktur Tulang Terbuka Diaphysis di RSUP H. Adam Malik Medan

Abstract

Pendahuluan Fraktur terbuka merupakan salah satu kegawatan orthopaedic sehingga harus ditangani segera. Berdasarkan analisis epidemiologi 40% fraktur terbuka terjadi pada ekstremitas bawah yaitu pada diafisis tibia dan femur. Komplikasi yang paling sering terjadi pada fraktur terbuka adalah infeksi. Insidensi terjadinya infeksi pada luka fraktur terbuka bervariasi. Protokol yang menetapkan waktu terbaik untuk debridement pada fraktur tulang terbuka dalam 6 jam trauma untuk mengurangi resiko infeksi. Maka dari itu peneliti ingin melihat hubungan kejadian infeksi dini dengan onset debridement pada pasien fraktur tulang terbuka diaphysis di RSUP H. Adam Malik Medan. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain Cross Sectional. Sampel penelitian adalah 56 penderita fraktur tulang terbuka diaphysis yang masuk melalui IGD RSUP H. Adam Malik Medan dan dilakukan debridement di KBE sejak bulan Januari hingga Desember 2018 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian dilihat adanya tanda-tanda infeksi dini dari follow up rekam medis dalam 30 hari pasca debridement. Untuk menilai hubungan antar variabel digunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian Pada penelitian ini, mayoritas penderita fraktur tulang terbuka diaphysis adalah laki-laki yaitu 41 orang (73,2%), dengan usia rata-rata 34,46 tahun. Fraktur tulang yang paling sering adalah fraktur tibia sebanyak 22 kasus (39,3%), dengan derajat fraktur terbuka terbanyak adalah derajat IIIA sebanyak 24 pasien (42,9%). Mekanisme trauma yang paling sering adalah kecelakaan lalu lintas sebanyak 46 kasus (82,1%). Rata-rata onset debridement dilakukan pada 12,46 jam setelah fraktur terjadi. Rentang lama rawatan adalah 4–12 hari dengan rata-rata 6,41 hari. Proporsi kejadian infeksi dini pada fraktur tulang terbuka diaphysis di RSUP H. Adam Malik Medan adalah 30,35%. Hasil uji Chi Square didapatkan nilai p 0,062. Simpulan Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian infeksi dini dengan onset debridement pada pasien fraktur tulang terbuka diaphysis di RSUP H. Adam Malik Medan (nilai p = 0,062).

Background: Open fracture is one of the orthopedic emergency so that must be treated immediately. The most common complication of open fracture is infection. The incidence of infection in open fracture wounds varies. Therefore, prevention of infection is one of the main goals in handling open fractures. Protocol that sets the best time for debridement in open fractures in 6 hours of trauma to reduce the risk of infection. Therefore the researchers want to see the correlation between early infection and onset of debridement in open diaphysis fracture patient at H. Adam Malik Medan General Hospital. Methods: This study is a cross sectional study by collecting the medical records, conducted in the Orthopaedic and Traumatology Department at the Faculty of Medicine Universitas Sumatera Utara/ H. Adam Malik Medan General Hospital. The study sample was 56 patients with open diaphysis fractures who entered through the emergency room and were performed debridement in emergency operating theater from January to December 2018. Data that has been collected, processed by using the SPSS program ver. 20. Result: The proportion of early infection in open diaphysis fractures patient at H. Adam Malik Medan General Hospital was 30.35%. To discover the correlation between early infection and onset of debridement in open diaphysis fracture patient, performed Chi square test. Chi square test result obtained a p value of 0.062 (Table 3), and in this study, the prevalence ratio is 2.59. Conclusion: There was no significant relationship between the incidence of early infection and onset of debridement in patients with open diaphysis fracture at H. Adam Malik General Hospital Medan (p value = 0.062).