Tinjauan Sosial Ekonomi Anak Jalanan Perempuan di Kota Medan

Abstract

Kebutuhan akan keberlangsungan hidup di kota-kota besar di Indonesia khususnya di kota Medan yang semakin meningkat membuat masyarakat kota Medan banyak melakukan pekerjaan yang mampu untuk menghasilkan uang untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebuah keluarga yang secara ekonomi kehidupannya selalu pas-pasan bahkan serba kekurangan, menjadi suatu alasan untuk ikut memperkerjakan anak-anaknya dalam mencari nafkah. Sehingga tidak sedikit anak-anak yang turun kejalanan demi mendapatkan penghasilan sendiri agar terpenuhinya kebutuhan hidup keluarga bahkan untuk diri sendiri. Anak jalanan di kota medan yang hampir memenuhi perempatan jalan maupun di lampu merah jalanan kota medan membuat masyarakat pengguna jalan menjadi resah. Tetapi hal tersebut tidak menjadi suatu penghalang bagi anak jalanan untuk melakukan aktifitasnya. Kebanyakan anak-anak jalanan yang turun kejalan adalah mereka berjenis kelamin laki-laki, tetapi dari tahun-ke tahun telah banyak bermunculan anak perempuan yang ikut turun kelapangan melakukan aktifitas nya sebagaimana anak jalanan biasanya. Terkadang mereka akan senang dan bahagia karena memperoleh rezeky diluar harapannya. Masalah anak jalanan perempuan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi sosial ekonomi anak jalanan perempuan di kota Medan dilihat dari indikator kondisi pendapatan, pendidikan, kesehatan, sandang dan pangan, serta interaksi sosial. Tipe penelitian ini adalah tergolong penelitian deskriptif pendekatan kualitatif, bersifat menggambarkan dan melukiskan suatu hal berupa gambar atau foto yang didapat dari data lapangan dan kemudian menjelaskannya dengan kata-kata. Kemudian penulis membuat gambaran secara menyeluruh tentang bagaimana kondisi sosial ekonomi anak jalanan perempuan yang ada di kota Medan. informan utama dalam penelitian ini adalah 4 orang anak jalanan perempuan, informan kunci adalah 1 orang staff Dinas Sosial kota Medan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa pendapatan yang diperoleh anak jalanan perempuan tersebut masih tergolong rendah. Dalam hal pendidikan, seluruh informan tidak ada yang mengenyam pendidikan sampai ke tingkat perguruan tinggi, kebanyakan dari mereka hanya sampai tamatan SD sampai SMP. Dalam hal kesehatan, mereka jarang mengalami keluhan penyakit, biasanya dalam hal pengobatan mereka lebih memilih berobat ke puskesmas kelurahan atau memakai BPJS. Dalam hal sandang, seluruh informan lebih memilih untuk membeli pakaian bekas dan terkadang membeli pakaian baru, dan dalam hal pangan, seluruh informan memiliki pola konsumsi yang tergolong baik, yakni mengkonsumsi nasi, ikan, telur, tahu, sayur-sayuran, buah-buahan, dan sangat jarang mengkonsumsi daging. Dalam hal interaksi sosial, seluruh informan menjalin interaksi yang baik dengan keluarga maupun masyarakat di lingkungan tempat tinggal maupun dijalanan.

The need for survival in major cities in Indonesia, especially in the city of Medan, which increasingly the people of Medan city do a lot of work that can make money to meet the daily needs. A family whose economic life is always mediocre and even lacking, is the reason to participate in employing children in making a living. He is not a few children who go down to the street to earn their own income to meet the needs of family life even for yourself. Street children in a city that is almost filled with crossroads and red lights in the city street for the user community to be restless. It is not a barrier for street children to do their activities. Little children of the street who came down the street is they are male, so from year to year there are many emerging girls who come down the field doing activities of street children. Female street children, as one form of social status in society, have a life experience successively. Sometimes they will be happy and happy to get rezeky out of hope. The problem of street children of women discussing in this research is how socio-economic condition of street girls in Medan city seen from condition indicator, education, health, clothing and food, and social interaction. This type of research is classified as descriptive research qualitative approach, is to describe and paint a thing in the form of images or photos obtained from field data and then explain it with words. Then the authors make a comprehensive picture of how socio-economic conditions of street children in the city of Medan. The main informant in this research are 4 girl street children, the key informant is 1 person staff of Medan City Social Service. Based on the results of research and data analysis can be concluded that the income obtained by street children of women is still relatively low. In terms of education, all informants are not educated up to university level, most of them only until elementary school to junior high school. In terms of health, they rarely experience complaints of disease, usually in terms of treatment they prefer to go to the village health center or use BPJS. In the case of clothing, all informants prefer to buy used clothes and sometimes buy new clothes, and in the case of food, all informants have a consumption pattern that is good, ie consume rice, fish, eggs, tofu, vegetables, fruits, And very rarely consume meat. In terms of social interaction, all informants have good interaction with their families and communities in the neighborhood and on the streets.