Pengaruh Penyemprotan Ekstrak Daun Alpukat dan Larutan Sodium Hipoklorit pada Cetakan Elastomer Terhadap Stabilitas Dimensi
Abstract
Penggantian gigi yang hilang pada umumnya dapat dilakukan dengan pembuatan gigi tiruan. Faktor utama keberhasilan perawatan jangka panjang prostodonsia adalah keakuratan dari gigi tiruan. Prosedur pencetakan merupakan salah satu tahap yang sangat penting dalam pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, gigi tiruan penuh dan gigi tiruan cekat. Polivinil siloksan (PVS) merupakan bahan cetak elastomer yang sering digunakan di kedokteran gigi untuk melakukan pencetakan. Ketika dilakukan prosedur pengambilan cetakan, saliva dan darah dapat menempel pada hasil cetakan yang merupakan sumber kontaminasi. Berdasarkan anjuran American Dental Association (ADA) membersihkan darah dan saliva dari hasil cetakan menggunakan larutan desinfektan sebelum dilakukan pengisian gipsum di laboratorium sangatlah penting. Proses desinfeksi dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimiawi buatan maupun alami. Salah satu metode desinfeksi adalah metode penyemprotan, yang dapat mengurangi resiko perubahan stabilitas dimensi hasil cetakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyemprotan ekstrak daun alpukat 25% dan larutan sodium hipoklorit 0,5% pada cetakan elastomer terhadap stabilitas dimensi. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan sampel hasil cetakan elastomer yang telah diisi gips tipe IV diperoleh dari pencetakan pada model induk yang terbuat dari stainless steel berbentuk 2 mahkota yang telah dipreparasi dengan ukuran bukolingual 6,33 mm, oklusogingival 8,02 mm, dan interpreparasi 28,25 mm. Jumlah sampel 30 buah untuk 3 kelompok. Sampel diukur menggunakan kaliper digital kemudian dianalisis dengan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penyemprotan cetakan elastomer dengan ekstrak daun alpukat 25% dan larutan sodium hipoklorit 0,5% terhadap stabilitas dimensi dengan nilai p = 0,0001 (p<0,05), Perubahan yang terjadi dalam batas yang masih dapat di tolerir dengan persentase perubahan stabilitas dimensi <0,5%, tetapi tidak ada perbedaan pengaruh antara penyemprotan ekstrak daun alpukat dan sodium hipoklorit terhadap stabilitas dimensi dengan nilai p dari bukolingual p = 0,366 (p > 0,05), oklusogingival p = 0,615 (p > 0,05), dan interpreparasi p = 0,079 (p > 0,05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun alpukat 25% dan larutan sodium hipoklorit 0,5% dapat dijadikan alternatif desinfektan bahan cetak elastomer dengan perubahan stabilitas dimensi yang masih dapat ditolerir.
Collections
- Undergraduate Theses [1873]