Show simple item record

dc.contributor.advisorMardiningsih
dc.contributor.authorTravolta, Samuel
dc.date.accessioned2019-09-04T07:00:27Z
dc.date.available2019-09-04T07:00:27Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17691
dc.description.abstractPada tiga abad yang lalu, masalah kependudukan telah dipelajari oleh para ahli kependudukan tapi berlangsung relatif lama. Namun permasalahan kependudukan baru mendapat perhatian lebih serius ketika dipublikasikannya buah pemikiran Robeth Thomas Malthus pada tahun 1796 yang dikenal dengan “Prinsip Kependudukan“ yang sampai sekarang masih berharga. Di Indonesia, dewasa ini semarak dengan masalah pertumbuhan penduduk karena pertumbuhan penduduk ini adalah masalah penting yang sangat membutuhkan perhatian dan pembahasan yang serius dari peminat dan ahli kependudukan. Bila para ahli dan pengambil kebijakan tidak cepat tanggap dan waspada maka pertumbuhan penduduk akan membawa malapetaka. (“Sudjana”) Penduduk yang tidak terkendali, cepat dan tidak seimbang akan mengakibatkan terjadinya tekanan-tekanan berat pada sektor pangan, pendidikan, fasilitas kesehatan, kesempatan kerja, tempat tinggal dan lingkungan hidup dan lain-lain. Hal ini diperkuat oleh teori Malthus yang mengatakan: Apabila tidak ada pengekangan, pengendalian, jumlah penduduk cenderung berkembang jauh lebih cepat dibanding kebutuhan kehidupan khususnya pangan. Dalam arti jumlah penduduk bertambah menurut deret ukur sedangkan kebutuhan kehidupan khususnya pangan bertambah menurut deret hitung. (“Supranto”)en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectJumlah Kelahiranen_US
dc.titleFaktor-Faktor yang mempengaruhi Jumlah Kelahiran di Kabupaten Simalungun Tahun 2015en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM142407057
dc.description.pages81 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record