dc.description.abstract | Penyakit kanker serviks merupakan salah satu penyakit dengan prevalensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013, yaitu sebanyak 98.692 jiwa. Sedangkan di Sumatera Utara penderita penyakit kanker serviks sebanyak 4.694 jiwa (Riset Kesehatan Dasar, 2013).
Menurut WHO (2008), Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks nomor dua di Indonesia dan merupakan penyebab kenatian yang utama akibat kanker. Pencegahan dan pengobatan kanker serviks masih merupakan masalah kesehatan masyarkat, hal ini mengakibatkan penyakit sering ditemukan telah mencapai stadium lanjut, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks, dan diperkirakan sebanyak 8000 kasus berakhir dengan kematian.
Sementara menurut Ikatan Peduli Kanker Serviks di Indonesia setiap harinya 40-45 didiagnosa kanker serviks dan 20-25 wanita meninggal, setiap tahunnya angka kematian karena kenker serviks mencapai sekitar 7.200 jiwa (IPKSI, 2011).
Histerektomi merupakan pengangkatan rahim atau uterus dengan metode pembedahan. Histerektomi dapat melalui vagina atau sayatan pada perut, tergantung dari alas an dilakukannya histerektomi. Bila hanya ingin mengangkat rahim, maka histerektomi dapat dilakukan melalui vagina. Jika struktur reproduksi seperti ovarium dan saluran tuba falopi juga harus diangkat, maka sayatan perut adalah metode yang harus digunakan. Histerektomi abdomen total dengan pengangkatan tuba falopi dan ovarium serta omentum adalah prosedur standar untuk penyakit tahap dini. Kemudian, terapi radiasi dan implantasi fosfor 32 (32P) intraperitoneal, isotopradioaktif, dapat dilakukan setelah pembedahan. | en_US |