Show simple item record

dc.contributor.advisorSiagian, Parluhutan
dc.contributor.advisorYunita, Rina
dc.contributor.authorAsmalina
dc.date.accessioned2019-09-17T02:13:47Z
dc.date.available2019-09-17T02:13:47Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/18213
dc.description.abstractResistansi terhadap obat anti tuberkulosis merupakan tantangan bagi program pencegahan dan pengendalian tuberkulosis (TB) di dunia.Kasus resistansi yang dirujuk ke rumah sakit sebagian besar berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan. Belum banyak data kejadian TB resistansi primer di fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proporsi kejadian TB resistansi primer pada fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Medan.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas dan dokter praktik swasta) mulai Februari sampai Agustus 2015. Subyek penelitian ini adalah penderita TB paru yang tidak memiliki riwayat pengobatan obat anti tuberkulosis (OAT) atau pernah mendapat pengobatan OAT kurang dari satu bulan. Subyek penelitian dikumpulkan data demografi, keluhan utama kemudian dilakukan pemeriksaan sputum (mikroskopis), radiologis, kultur dan uji kepekaan obat sebelum mendapat terapi OAT.Dari 31 subyek penelitian yang diteliti didapat resistansi primer sebesar 3 orang (9,68%). Monoresistan primer sebanyak 2 orang (6,45%) pada jenis obat isoniazid. TB MDR primer sebanyak 1 orang (3,23%) dengan kombinasi resistansi obat rifampisin, isoniazid dan etambutol.Kesimpulan: Didapatkan angka resistansi primer yang tinggi pada penderita TB paru pada fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Medan sehingga perlu kewaspadaan dan berbagai upaya untuk mengatasi kasus resistansi primer.en_US
dc.description.abstractCases ofresistancebecomesa problem for thepreventionandcontrol of tuberculosis(TB) inthe world.Cases admittedtohospitalscomes mostly fromhealth care facilitiesYet the incidence of primary resistance data at health care facilities.This study aims to find out the proportion ofprimary TBresistanceto thehealth care facilitiesin Medan.This descriptive study was conductedinhealth care facilities(primary health centers andprivatephysicianpractice) fromFebruary to August2015.The subjects werepulmonary tuberculosis patientswho have nohistory ofanti-tuberculosisdrugtreatmentorhad receivedtreatmentfor less thanone month. Demographic data, chief complaint, microscopicsputum examined, radiological, cultureand data on drug sensitivitytestingbeforetherapy were collected.Out of the 31research subjectsstudiedprimary resistance were found in 3 subject (9.68%).Primary monoresistance found in 2subjects (6.45%) for isoniazid. PrimaryMDRTB foundin 1 subject (3.23%) with a combination ofdrug resistancerifampicin, isoniazidandethambutol.Conclusion:A highnumberof primaryresistancein patients withpulmonary tuberculosis inhealth care facilities in Medan. Suggest thatnecessaryprecautionsandmeasures toaddress thecases ofprimary resistance.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectMonoresistan Primeren_US
dc.subjectPoliresistan Primeren_US
dc.subjectTB MDR Primeren_US
dc.titleKejadian TB Resistansi Primer pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kota Medan Tahun 2015en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM117027007
dc.description.pages82 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record