Pemertahanan Bahasa Hokkien dalam Perkawinan Campuran Etnis Tionghoa dengan Etnis Karo di Pancur Batu

Abstract

This thesistitled “retention of hokkien language in mixed marriages between Chinese culture and Karo culture in Pancur Batu.” The purpose of this research is to know how the existence Chinese (Hokkien) language and what to do to defend Hokkien language in mixed marriages between chines culture and karo culture in pancur batu. The research using analysis descriptive method through quantitatif approach and refer to the literature data. Which using books that connected directly or inderictly. Data collecting using interview technique and observation. The disscusion analyzed through interview result and using interpretation. The informan of this research are the evironment chief of pancur batu district, six couples that did the mixed marriage (chines men married with karo wimin), three couples that did the mixed marriage (chines wimin with karo men). One of the decendants of the chinese which lived for long time in pancur batu, sir Sima and two children which are the result of mixed marriage between chines culture and karo culture. The result of this research is that the retention of hokkien language in mixed marriages between chinese and karo culture still exist in marriage between chinese men and karo wimin or the reverse (karo men and chinese wimin). But more clearly looked in effort of retention of hokkien language in this mixed marriages are from marrage between chinese men and karo wimin.

Skripsi ini berjudul Pemertahanan Bahasa Hokkien dalam Perkawinan Campuran Etnis Tionghoa dengan Etnis Karo di Pancur Batu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui bagaimana keberadaan bahasa Hokkien dan bagaimana upaya yang dilakukan untuk mempertahankan bahasa Hokkien dalam Perkawinan Campuran Etnis Tionghoa dengan Etnis Karo di Pancur Batu. Penelitian ini menggunkana metode analisis deskriptif melalui pendekatan kualitatif dengan mengacu pada data pustaka, yang menggunakan buku-buku yang berhubungan langsung maupun tidak langsung.Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi.Pembahasannya dianalisis melalui hasil wawancara serta menggunakan interprestasi. Informan dalam penelitian ini adalah Camat Pancur Batu, 6 pasangan yang melakukan perkawinan campuran etnis Tionghoa dengan etnis Karo (laki-laki Tionghoa yang menikah dengan perempuan Karo), 3 pasangan yang melakukan perkawinan campuran etnis Tionghoa dengan etnis Karo (perempuan Tionghoa yang menikah dengan laki-laki karo), salah satu keturunan Tionghoa yang sudah lama tinggal di Pancur Batu, Bapak Sima, dan 2 orang anak yang merupakan hasil dari Perkawinan Campuran Etnis Tionghoa dengan Etnis Karo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemertahanan Bahasa Hokkien pada Perkawinan Campuran Etnis Tionghoa dengan Etnis Karo di Pancur Batu masih tetap ada pada perkawinan laki-laki Tionghoa dengan Perempuan Karo maupun Perkawinan Perempuan Tionghoa dengan laki-laki Karo. Tetapi yang lebih jelas kelihatan dalam upaya pemertahanan bahasa Hokkien dalam perkawinan campuran ini ialah pada perkawinan laki-laki Tionghoa dengan Perempuan Karo.