Acehnese Culture as Represented on The Signs Found in Rumoh Aceh

Abstract

This thesis is entitled “Acehnese Culture as Represented on the Signs Found in Rumoh Aceh.” This thesis contains a study of signs found in Rumoh Aceh in Museum Aceh, Aceh Besar. The purposes of this study are to find out the signs and to explain how is acehnese culture as represented on the signs found in Rumoh Aceh. Aceh is not the new culture to hear but until this time many of people don‟t know about it. In this thesis the writer explains the signs found in Rumoh Aceh using Ferdinand de Saussure theory namely the signifier and signified. In completing the analysis, the writer uses qualitative descriptive method which is done by applying the field research to get data or information related to the topic to support the analysis. Based on the analysis it is be found eleven signs in Rumoh Aceh are: (1) House position, (2) Shape of house, (3) Room separation, (4) Tungai/seuramoe tengoh, (5) Tameeh raja and Tameeh putroe, (6) Nailless house, (7) Renyeun, (8) Tingkap, (9) Aweu, (10) Religion ornament, (11) Flora ornament as totally the meaning of every sign is the realization of acehnese culture which is close to Islamic and acehnese culture to make the house with the concept to outsmart the natural condition and the effort to love the nature. The purposes of this study are to enrich the knowlwdge of the readers about semiotics and cultural signs on Rumoh Aceh also to apreciate Rumoh Aceh and acehnese culture itself.

Skripsi ini berjudul “Acehnese Culture as Represented on the Signs Found in Rumoh Aceh”. Skripsi ini berisi tentang analisis tanda-tanda yang digunakan pada Rumoh Aceh yang terdapat di Museum Aceh, Aceh Besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan tanda dan menjelaskan bagaimana kebudayaan aceh yang tercermin pada tanda-tanda yang terdapat di Rumoh Aceh. Aceh bukanlah sebuah budaya yang baru didengar, namun sampai saat ini masih banyak orang-orang yang tidak mengerti tentang itu. Dalam skripsi ini penulis mencoba untuk menjelaskan tanda yang ditemukan dalam Rumoh Aceh menggunakan teori Ferdinand de Saussure yaitu penanda dan petanda. Dalam menyelesaikan analis ini, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif yang dilakukan melalui penelitian lapangan untuk mendukung analis tersebut. Berdasarkan analis tersebut dapat ditemukan sebelas tanda yang di gunakan pada Rumoh Aceh yaitu: (1) Posisi rumah, (2) Bentuk rumah, (3) Pemisahan ruangan, (4) Tungai/seuramoe tengoh, (5) Tameeh raja and Tameeh putroe, (6) Rumah tanpa paku, (7) Renyeun, (8) Tingkap, (9) Aweu, (10) Ornament religi, (11) Ornament flora yang secara keseluruhan makna dari setiap tanda tersebut merupakan realisasi kebudayaan aceh yang begitu kental dengan agama islam dan budaya orang aceh membuat rumah dengan menyikapi kondisi alam dan upaya untuk mencintai alam. Penelitian ini ditujukan untuk memperkaya pengetahuan pembaca mengenai semiotika dan tanda budaya yang terdapat pada Rumoh Aceh serta untuk mengapresiasi Rumoh Aceh dan budaya Aceh itu sendiri.