Show simple item record

dc.contributor.advisorLoebis, Bahagia
dc.contributor.advisorCamellia, Vita
dc.contributor.authorWahyuni, Dessi
dc.date.accessioned2019-10-14T04:11:57Z
dc.date.available2019-10-14T04:11:57Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/19564
dc.description.abstractLatar Belakang : Skizofrenia adalah suatu kumpulan gangguan mental emosional dengan karakteristik berupa gangguan pikiran, gangguan persepsi, gangguan suasana perasaan, gangguan tingkah laku serta gangguan pengertian diri dan hubungan dengan dunia luar. Obat antipsikotik dapat menyebabkan efek samping serius pada kardiovaskular termasuk perpanjangan interval QTcorrected (QTc) yang dapat mengarah ke Torsades de Pointes (TdP). Banyak obat antipsikotik menyebabkan perpanjangan interval QTc, meskipun efeknya berbeda berdasarkan pada obat tertentu. Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan perpanjangan interval QTc antara perempuan dengan skizofrenia suku melayu yang mendapat pengobatan olanzapin dan risperidon. Metode : Studi ini merupakan studi eksperimental untuk melihat perbedaan perpanjangan interval QTc antara perempuan dengan skizofrenia suku melayu yang mendapat pengobatan olanzapin dan risperidon. Subjek tiap kelompok perempuan dengan skizofrenia yang mendapat pengobatan olanzapin (n1) = 21 subjek dan kelompok perempuan dengan skizofrenia yang mendapat pengobatan risperidon (n2) = 21 subjek, umur 20-40 tahun, Body Mass Index normal, nilai perpanjangan interval QTc <460 ms. Hasil : Rerata perpanjangan interval QTc pada kelompok yang mendapat pengobatan olanzapin adalah 426,38±22,63 dan rerata perpanjangan interval QTc yang mendapat pengobatan risperidon adalah 436,24±25.57. Dengan uji t-tidak berpasangan, tidak dijumpai perbedaan yang bermakna terhadap perpanjangan interval QTc antara perempuan dengan skizofrenia yang mendapat pengobatan olanzapin dan risperidon yang dinilai pada akhir minggu ke-5 dengan nilai P=0,193. Dengan menggunakan uji t-berpasangan, dijumpai perbedaan bermakna pada perpanjangan interval QTc pada pemakaian olanzapin dengan nilai p<0,001 dan pada pemakaian risperidon dengan nilai p<0,001 pada minggu 0 dan akhir minggu ke-5. Dijumpai perbedaan bermakna skor total PANSS pada pemakaian olanzapin dengan nilai p<0,001 dan pemakaian risperidon minggu 0 dan akhir minggu ke-5 dengan nilai p<0,001 pada minggu 0 dan akhir minggu ke-5. Kesimpulan : Tidak dijumpai perbedaan perpanjangan interval QTc antara perempuan dengan skizofrenia suku melayu yang mendapat pengobatan olanzapin dan risperidon.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectInterval QTcen_US
dc.subjectSkizofreniaen_US
dc.subjectPengobatan Olanzapin dan Risperidonen_US
dc.titlePerbedaan Perpanjangan Interval QTc Antara Perempuan dengan Skizofrenia Suku Melayu yang Mendapat Pengobatan Olanzapin dan Risperidonen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nim20046
dc.description.pages72 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record