dc.description.abstract | Apendisitis akut merupakan suatu akut abdomen yang paling sering terjadi. Walaupun pasien sering datang dengan gejala dan temuan klinis yang kompleks, tetapi ada juga pasien datang dengan gejala yang tidak khas. Keterlambatan menegakkan diagnosis akan meningkatkan angka kejadian perforasi dan morbiditas. Diagnosis klinis dari apendisitis akut sulit ditegakkan dan penanganan yang salah sering terjadi, ditandai dengan rata-rata negatif eksplorasi mencapai 20%-30% (Al-Gaithy, 2012). Penanganan pasien dengan sangkaan suatu apendisitis akut berdasarkan anamnesis penyakit dan pemeriksaan fisik, nilai laboratorium masih kontroversi. Beberapa penelitian telah menilai akurasi diagnostik apendisitis akut dengan pemeriksaan penanda inflamasi dengan desain dan hasil yang bervariasi, termasuk leukosit, CRP, neutrofilia, rasio neutrofil limfosit, granulosit, D-laktat, IL6 (Al-Gaithy, 2012).
Secara keseluruhan diperkirakan 250.000 kasus apendisitis di Amerika, dan pada umumnya mayoritas terjadi pada anak-anak usia 6-10 tahun. Penelitian Mekhail di UK melaporkan kasus apendisitis akut anak didapat pada rentang usia 12-16 tahun. Apendisitis terjadi lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan rasio 3:2 (Szczerba, 2006). Penelitian Eylin di Departemen Patologi Anatomi FK UI RSUPN Cipto Mangunkusumo menemukan bahwa prevalensi apendisitis akut sebesar 74.7% (584/782 kasus) pada tahun 2003-2007. Dari total 584 pasien dengan apendisitis akut 170 diantaranya adalah pasien anak. | en_US |