dc.description.abstract | Latar Belakang : Skizofrenia merupakan gangguan mental berat sebagai salah satu penyebab disabilitas pada orang-orang yang berumur 20-40 tahun. Gangguan ini ditandai dengan adanya gejala positif, negatif, kognitif dan lainnya. Konsekuensi dengan gejala-gejala tersebut menyebabkan disabilitas ODS. Gejala ini tidak dapat diobati secara memuaskan dengan antipsikotik, sehingga dibutuhkan pendekatan terapeutik baru. Perhatian penelitian tertuju pada efek positif dari exercise, yang memiliki pengaruh terhadap kognisi dan gejala psikiatrik dari skizofrenia.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh senam aerobik terhadap skor PANSS pada ODS yang mendapat antipsikotik serta senam aerobik dan ODS yang hanya mendapat antipsikotik.
Metode : Studi ini merupakan pre-post test design experimental non-randomized. Sebanyak 34 subjek perempuan, rawat inap, umur 18-40 tahun. Subyek dibagi dalam dua kelompok, dengan kelompok intervensi yang mendapat antipsikotik dan tambahan intervensi berupa senam aerobik dan kelompok kontrol yang hanya mndapat antipsikotik.
Hasil : Diperoleh nilai median (min-max) penurunan skor PANSS skala positif kelompok intervensi adalah 4 (2-7) dan pada kelompok kontrol adalah 2(1-4), dengan p = 0,001. Nilai median (min-max) penurunan skor PANSS skala negatif kelompok intervensi adalah 2 (1-5) dan pada kelompok kontrol adalah 2(1-4), dengan p < 0,001. Rerata penurunan total skor PANSS pada kelompok kontrol adalah 13,35 ± 2,76 dan pada kelompok kontrol adalah 7,88 ± 1,93 dengan p < 0,001.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh senam aerobik terhadap skor PANSS pada ODS yang mendapat antipsikotik serta senam aerobik dan ODS yang hanya mendapat antipsikotik. | en_US |