Strategi Pemerintah Indonesia Mempertahankan Kedaulatan di Wilayah Terdepan (Studi pada Wilayah Kepulauan Natuna Tahun 2009-2017)
View/ Open
Date
2019Author
Pandapotan, Indra
Advisor(s)
Subhilhar
Kusmanto, Heri
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagai sebuah Negara yang perairannya lebih luas dibandingkan
daratannya, Indonesia harus berhadapan dengan ancaman – ancaman yang
terjadidi perairan Indonesia, baik itu pelanggaran kedaulatan wilayah, illegal
fishing, perompak, penyelundupan dan lain sebagainya. Tahun 2009, ZEE
Indonesia yang berada di kepulauan Natuna di klaim secara sepihak oleh
pemerintah Tiongkok didalam peta yang berisikan Sembilan garis imajiner yang
menunjukkan kekuasaan Tiongkok di Laut Cina Selatan.
Fokus dari penelitian ini adalah analisis ancaman – ancaman yang terjadi
di Kepulauan Natuna dan strategi pemerintah Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatan kepulauan Natuna. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif-analitif, yaitu
mencoba menggambarkan berbagai situasi, kondisi, atau berbagai realitassosial
yang ada dalam masyarakat yang menjadi obyek penelitian, dan berupaya
menarikrealitastersebutkepermukaan sebagai suatu ciri atau karakter tentang
fenomenatertentu.
Didalam penelitian ini juga menggunakan teori dan konsep yang dapat
dijadikan sebagai panduan didalam melakukan penelitian. Teori-teori tersebut
adalah Teori Kepentingan Nasional oleh Morgenthau, kemudian Securitization
yang dikemukakan oleh Barry Buzan, Teori Soft Power yang dikemukakan oleh
Nye, dan Konsep Pertahanan dan Keamanan. Hasil dari pada penelitian ini adalah
Dalam mempertahankan kedaulatan kepulauan Natuna, pemerintah Indonesia
menerapkan 2 strategi yaitu diplomatik dan strategi pertahanan. Strategi
diplomatik. Diantara kedua strategi tersebut, Strategi yang cukup berhasil didalam
mempertahankan kedaulatan kepulauan Natuna adalah strategi pertahanan.
