Pembuatan dan Karakterisasi Kawat Superkonduktor SS316/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 dan Ag/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 dengan Penambahan Carbon Nanotube (CNT)
View/ Open
Date
2017Author
Marlina, Hilda Ayu
Advisor(s)
Sebayang, Kerista
Imaduddin, Agung
Metadata
Show full item recordAbstract
Fabrication and characterization of SS316/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 and
Ag/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 superconducting wire with addition (wt%) of carbon
nanotubes (CNT). SS316/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 and Ag/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10
wire are superconducting wires based Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 with the addition of
carbon nanotube (%wt), the difference are the use of the tube SS316 (stainless steels
316) and Ag (argentum). The use of both tubes is done to see the comparison of
both, especially SS316 which is expected to replace Ag, because SS316 price is
much more affordable. These superconducting wires are widely used in electrical
power applications. This process using by the PIT (powder in tube) method, which
is preparation of material, wire drawing, and heat treatment processes. Fabrication
of Ag/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 superconducting wire made by in situ (which in the
sintering process is done after Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 powder with the addition of
CNT (%wt) is inserted into the tube), while the fabrication of
SS316/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 superconducting wire consists of three fabrication,
which is 1st and 2nd fabrication are made by in situ, but 3th fabrication is made by
exsitu (wherein the sintering process is done prior to the Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10
with addition of CNT powders (%wt) is inserted into the tube). Characterization of
the sample was using by cryogenic to determine the critical temperature (Tc), XRD
to determine the phase formed, and SEM for the sample morphology. In this
research, addition (wt%) carbon nanotube (CNT) in the fabrication of
SS316/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 superconducting wire not been able to increase the
value of Tc (critical temperature), but the addition (wt%) carbon nanotube in the
fabrication of Ag/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 wire can increase the Tc (critical
temperature) with Tc onset = 109.17 K and zero Tc zero = 71 K result of sintering
at a temperature of 850 °C for 30 hours (sintering I) with a wire diameter = 5 mm.
This indicates that the use of SS316 tubes has not been able to replace the Ag tubes
as a sheath on the fabrication of Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 superconducting wire. Telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi kawat superkonduktor
SS316/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 dan Ag/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 dengan penambahan
(%wt) carbon nanotube (CNT). Baik kawat superkonduktor
SS316/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 maupun Ag/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 keduanya
merupakan kawat superkonduktor berbasis Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 dengan
penambahan (%wt) carbon nanotube, perbedaannya terletak pada penggunaan
selubung/tabung yaitu SS316 (stainless steels 316) dan Ag (argentum). Penggunaan
kedua tabung ini dilakukan untuk melihat perbandingan keduanya, khususnya
SS316 yang diharapkan dapat menggantikan Ag, karena harga SS316 yang jauh
lebih terjangkau. Kawat superkonduktor banyak digunakan dalam aplikasi tenaga
listrik. Proses pembuatan kawat superkonduktor ini dilakukan menggunakan
metode PIT (powder in tube), yang terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu,
preparasi bahan, penarikan kawat, dan proses perlakuan panas (heat treatment).
Pembuatan kawat superkonduktor Ag/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 dilakukan secara
insitu (dimana proses sintering dilakukan setelah serbuk Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10
dengan penambahan CNT (%wt) dimasukkan ke dalam tabung), sedangkan
pembuatan kawat superkonduktor SS316/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 terdiri dari tiga
pembuatan, dimana pada pembuatan I dan II dilakukan secara insitu, namun
pembuatan III dilakukan secara exsitu (dimana proses sintering dilakukan sebelum
serbuk Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 dengan penambahan CNT (%wt) dimasukkan ke
dalam tabung). Karakterisasi sampel dilakukan menggunakan cryogenic untuk
menentukan suhu kritis (Tc), XRD untuk melihat fasa yang terbentuk, dan SEM
untuk morfologi sampel. Dari penelitian yang dilakukan penambahan (%wt)
carbon nanotube (CNT) pada pembuatan kawat superkonduktor
SS316/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 belum dapat menaikkan nilai Tc (suhu kritis), namun
penambahan (%wt) carbon nanotube pada pembuatan kawat superkonduktor
Ag/Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10 dapat meningkatkan Tc (suhu kritis) dengan nilai Tc
onset = 109,17 K dan Tc zero = 71 K hasil sintering pada temperatur 850 oC selama
30 jam (sintering I) dengan diameter kawat = 5 mm. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan tabung SS316 belum dapat menggantikan tabung Ag sebagai selubung
pada pembuatan kawat superkonduktor Bi1,6Pb0,4Sr2Ca2Cu3O10.
Collections
- Master Theses [307]