Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium Cumini L. (Skeels)) pada Tikus yang Diinduksi Potasium Oksonat

Abstract

In Indonesia, the prevalence of people with gout disease is 24.7%. Increased uric acid is left high for 2 year in addition to causing gout, also associated with other diseases, such as kidney disease with an incidence rate (60%). Jamblang leaves efficacious as antihiperuricemic because it contains myrcetin, kaempferol and quercetin.The aims of this study are to find the effect of administration of ethanol extract of jamblang leaves to reduce uric acid level and nephroprotective in rats which is induced by potassium oxonate. This test used 30 rats were divided into six groups, consist by one normal group (without treatment) and five groups which are induced by potassium oxonate 250 mg/kg bw intraperitoneally. Rats which induced by Potassium oxonate divided into carboxy methyl cellulose (CMC) groups 0.5%, ethanol extract of jamblang leaves dose 100 mg/kg bw, 200 mg/kg bw, and 400 mg/kg bw, and given allopurinol dose 10 mg/kg bw. Each group consist by five male rats. Each group was given an oral test dose for seven consecutive days. On the eighth day the rats were sacrificed by cervical dislocation, hence the blood from the rats may be taken through the inferior vena cava and the kidney for examination of macroscopic and microscopic. The test results were analyzed by variance analysis of varian method, followed by Post Hoc Tukey HSD. Result of ANOVA analysis of Tukey HSD test showed that ethanol extract of jamblang leaves dose 100, 200, 400 mg/kg bw had antihyperuricemic and kidney protective effect (ureum, creatinine value and relative renal weight) significantly different with negative control group (p<0.05). The best dose was EEDJ 400 mg/kg bw with a percentage decrease in uric acid levels 55.8%; ureum 46.29%; creatinine 52.58%; weight of renal realtif 25.53%. Results of renal histopathologic of rats were improved with EEDJ doses of 100, 200, 400 mg/kg bw, compared with the negative control group. The conclusion of this study is EEDJ dose 100, 200, and 400 mg/kg bw can be used effecttively as antihyperuricemic and nephroprotective.

Di Indonesia, prevalensi penderita gout sebesar 24,7%. Peningkatan asam urat selama dua tahun tahun, selain menyebabkan gout juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti penyakit ginjal dengan angka kejadian (60%). Daun jamblang berkhasiat sebagai antihiperurisemia karena memiliki senyawa myrcetin, kaemferol dan kuersetin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak etanol daun jamblang terhadap penurunan kadar asam urat dan nefroprotektif pada peningkatan asam urat pada tikus yang diinduksi potasium oksonat. Pengujian ini menggunakan 30 ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok normal (tanpa perlakuan) dan 5 kelompok yang diinduksi potassium oksonat dosis 250 mg/kg bb secara intraperitonial. Tikus yang telah diinduksi potassium oksonat dibagi menjadi kelompok yang diberi carboxy methyl cellulose (CMC) 0,5%, ekstrak etanol daun jamblang (EEDJ) dosis 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb, dan 400 mg/kg bb, dan diberikan Allopurinol dosis 10 mg/kg bb. Masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 5 ekor tikus jantan. Setiap kelompok diberi sediaan uji secara peroral selama 7 hari berturut-turut. Pada hari ke-8 tikus dikorbankan dengan cara dislokasi leher untuk diambil darahnya melalui vena cava inferior dan ginjalnya untuk dilakukan pengujian histopatologi. Data hasil pengujian kemudian dianalisis dengan metode analisis variansi, kemudian dilanjutkan dengan Post Hoc Tukey HSD. Hasil analisis ANOVA uji Tukey HSD menunjukkan pemberian ekstrak etanol daun dosis 100, 200, 400 mg/kg bb memberikan efek antihiperurisemia dan nefroprotektif (nilai ureum, kreatinin, dan bobot relatif ginjal) yang berbeda signifikan dengan kelompok kontrol negatif (p<0,05). Dosis terbaik adalah EEDJ dengan dosis 400 mg/kg bb dengan persen penurunan kadar asam urat 55,8%; ureum 46,29%; kreatinin 52,58%; berat realtif ginjal 25,53%. Hasil gambaran histopatologi ginjal tikus terdapat perbaikan dengan pemberian EEDJ dosis 100, 200, 400 mg/kg bb, dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa EEDJ 100, 200 dan 400 mg/kg bb dapat berkhasiat sebagai antihiperurisemia dan nefroprotektif akibat peningkatan kadar asam urat.