Korelasi Antara Ekspresi Interleukin-22 pada Pemeriksaan Imunohistokimia Dengan Ketebalan Epidermis Pasien Psoriasis Vulgaris

Abstract

Background : Psoriasis is a chronic residive inflammatory skin disease. The histologic characteristics are acanthosis, elongation of rete ridges, suprapapillary thining, hypogranulosis with parakeratosis, Munro microabscess, elongation and edema of papillary dermis, dilatation and tortusoity of vessels. Interleukin-22 (IL- 22) is a cytokine pro-inflammatory that has an important role in inflammatory diseases. IL-22 induces migration of keratinocytes, causing hyperplasia of the keratinocyte layer resulting in thick epidermis. Objective : To determine correlation between expression of IL-22 in immunohistochemistry examination with epidermal thickness in psoriasis vulgaris. Subjects and method : This study is an observational analytic study with crosssectional design involving 30 paraffin blocks of psoriasis vulgaris patients who had been immunohistochemical examination of IL-22. Assessment of the thickness of epidermis and stratum corneum was carried out using an Olympus BX50 microscope digital camera and then measure using indomicroview software. Result : In this study we found that there was a moderate positive correlation (r=0.503) between expression of IL-22 in immunohistochemistry examination with epidermal thickness of psoriasis vulgaris patients with p value 0.005. The median expression of IL-22 in immunohistochemistry examination is 1(0-9). The median of epidermal thickness was 602,11 μm (296,47 – 1870,97 μm) and the median of stratum corneum thickness was 90,52 μm (28,10-33,12 μm). There was a weak correlation between expression of IL-22 with stratum corneum thickness (r=0.364). Conclusion : There is a correlation between expression of IL-22 in immunohistochemistry examination with epidermal thickness of psoriasis vulgaris patients.

Latar Belakang : Psoriasis adalah suatu penyakit inflamasi kulit bersifat kronis residif. Karaktersitik histologis dari psoriasis adalah akantosis, elongasi rete ridges, penipisan epidermis suprapailer, hipogranulosis dengan parakeratosis, adanya mikroabses Munro, elongasi dan edema papilar dermis dan pembuluh darah melebar dan berliku-liku. Interleukin-22 (IL-22) merupakan sitokin proinflamasi yang memiliki peranan penting dalam penyakit inflamasi kronis. IL-22 menginduksi migrasi keratinosit, menyebabkan hiperplasia lapisan keratinosit sehingga menghasilkan epidermis yang tebal. Tujuan : Mengetahui korelasi antara ekspresi IL-22 pada pemeriksaan imunohistokimia dengan ketebalan epidermis pasien psoriasis vulgaris. Subyek dan metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang yang melibatkan 30 blok parafin pasien psoriasis vulgaris yang telah dilakukan pemeriksaan imunohistokimia IL-22 merk GeneTex. Penliaian ketebalan epidermis dan stratum korneum dilakukan menggunakan kamera digital Olympus BX50 microscope kemudian diukur menggunakan software indomicroview. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan korelasi positif sedang (r=0.503) antara ekspresi IL-22 pada pemeriksaan imunohistokimia dengan ketebalan epidermis pasien psoriasis vulgaris dengan nilai p = 0.005. Nilai median ekspresi IL-22 pada pemeriksaan imunohistokimia sebesar 1(0-9) pada pasien psoriasis vulgaris. Nilai median ketebalan epidermis 602,11 μm (296,47 – 1870,97 μm) dan nilai median ketebalan stratum korneum 90,52 μm (28,10-33,12 μm). Terdapat hubungan yang lemah antara ekspresi IL-22 dengan ketebalan stratum korneum (r=0.364). Kesimpulan : Terdapat korelasi antara ekspresi IL-22 pada pemeriksaan imunohistokimia dengan ketebalan epidermis pasien psoriasis vulgaris.