Hubungan Antara Onikomikosis Dengan Kadar Superoxide Dismutase
View/ Open
Date
2019Author
Amanda, Cut Mirshella
Advisor(s)
Wardani, Meidina Kesuma
Nasution, Lukmanul Hakim
Metadata
Show full item recordAbstract
Background : Onychomycosis is a nail infection that can be caused by
dermatophytes, non-dermatophytes or molds, and yeast. Some skin diseases are
associated with oxidative stress, including those caused by fungal infections.
Oxidative stress is the result of balancing the destruction between oxidants and
antioxidants in the body. Superoxide dismutase was the main defence of
superoxide radical and the main defence against the oxidative stress.
Objectives : Knowing the relationship between onychomycosis and superoxide
dismutase levels.
Subject and methods : This research is an observational analytic study with
cross-sectional method involving 34 fish traders suffering from fungal
infections and 34 healthy people from April to August 2019 at the SMF
Polyclinic of the Health and Gender Health Sciences Hospital H. Adam Malik
General Hospital Medan. Diagnosis is based on history taking, clinical
examination, direct microscopic examination using KOH solution 20% of nail
scrapings, after which blood is taken to measure serum superoxide dismutase
levels in onychomycosis.
Result : In this study it was found that the highest incidence of onychomycosis
in the age group of 36-45 years was as many as 12 people (35.3%), with the
most sex being male as many as 20 people (58.8%) and the most education was
senior high school namely 26 people (76.5%).Three times lower SOD levels in
onychomycosis patients (71,263 ± 140,561) than controls (273,985 ± 403,197),
there is a significant correlation between onychomycosis and SOD levels.there
was a statistically significant difference in SOD levels between onychomycosis
and control subjects (p = 0,0001 *). There was no relationship between SOD
levels and length of experience in onychomycosis patients (p = 0.097).
Conclusion : There is a significant correlation between onychomycosis and
SOD levels. Latar belakang : Onikomikosis adalah infeksi kuku yang dapat disebabkan
oleh dermatofita, non dermatofita atau mold, dan yeast. Beberapa penyakit
kulit dikaitkan dengan stress oksidatif, termasuk pada penyakit yang
disebabkan oleh infeksi jamur. Stres oksidatif merupakan hasil dari
penyeimbangan kehancuran antara oksidan dan antioksidan dalam tubuh.
Superoxide dismutase merupakan pertahanan utama radikal superoksida dan
mekanisme pertahan pertama melawan stres oksidatif.
Tujuan : Mengetahui hubungan antara onikomikosis dengan kadar superoxide
dismutase.
Subjek dan metode : Penelitian ini merupakan suatu studi analitik
observasional dengan metode potong lintang yang melibatkan 34 pedagang ikan
yang menderita infeksi jamur dan 34 orang sehat dari bulan April sampai
Agustus 2019 di poliklinik SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H.
Adam Malik Medan. Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
klinis, pemeriksaan mikroskopis langsung dengan menggunakan larutan KOH
20% dari kerokan kuku, setelah itu dilakukan pengambilan darah untuk
pengukuran kadar superoxide dismutase serum pada onikomikosis.
Hasil :.Pada penelitian ini didapatkan bahwa kejadian terbanyak onikomikosis
pada kelompok usia 36-45 tahun yaitu sebanyak 12 orang (35,3%), dengan jenis
kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 20 orang (58,8%) dan pendidikan
terbanyak adalah SMA yaitu 26 orang (76,5%). Lebih rendah tiga kali lipat
kadar SOD penderita onikomikosis (71,263 ±140,561), dibandingkan kontrol
(273,985 ±403,197), terdapat hubungan yang signifikan antara onikomikosis
dengan kadar SOD, secara statistik terdapat perbedaan signifikan kadar SOD
antara subjek onikomikosis dengan kontrol (p=0,0001*). Tidak ada hubungan
antara kadar SOD dengan lama mengalami pada pasien onikomikosis (p=
0,097).
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara onikomikosis dengan
kadar SOD
Collections
- Master Theses [206]