Street Furniture dan Pengaruhnya Terhadap Karakter Ruang di Kawasan Istana Maimun Medan

Abstract

Karakter ruang adalah kekhasan yang mewakili sebuah kawasan tertentu yang menjadi pembeda kawasan tersebut dengan kawasan lainnya. Street furniture adalah salah satu aspek fisik dan bagian dari elemen lansekap buatan manusia atau hard landscape, yang mana elemen lansekap ini adalah salah satu pembentuk karakter di sebuah kawasan (Ja‟afar, et al., 2013; Nik Mohammad, et al., 2013; Ujang, 2012). Kawasan Istana Maimun merupakan Kawasan Cagar Budaya dan Pariwisata, maka perlu adanya perhatian khusus mengenai street furniture di kawasan ini, berkaitan dengan fungsi street furniture sebagai elemen yang dapat memperkuat karakter ruang sebuah kawasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi elemen street furniture yang ada di Kawasan Istana Maimun, dan kemudian melihat bagaimana pengaruhnya pada karakter ruang di kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif kualitatif yang terdiri atas aktivitas observasi langsung, studi literatur dan persepsi pengguna. Observasi langsung meliputi survei pengamatan dan observasi perilaku. Persepsi pengguna didapatkan dari penyebaran kuesioner. Sasaran kuesioner adalah pengguna statis dan pengguna bergerak pada Kawasan Istana Maimun. Kuesioner dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan jumlah 110 orang responden dan menggunakan purposive atau judgement sampling. Street furniture yang ada di kawasan dibagi menjadi 5 kelompok: elemen dekorasi, perabot pelayanan, perabot perdagangan, rambu-rambu dan reklame. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari segi penataan, unit-unit street furniture di kawasan diatur dalam jarak tertentu sesuai fungsinya dan ditempatkan di trotoar atau di pulau jalan. Pengecualian ada pada street furniture kelompok perdagangan, yang perletakannya acak dan tidak teratur di trotoar. Dari segi karakter ruang, kelompok street furniture sebagai elemen dekorasi dan reklame lebih mempengaruhi aspek fisik kawasan daripada kegiatan. Sedangkan untuk kelompok perabot pelayanan, pedagangan dan rambu-rambu, mempengaruhi karakter ruang baik itu dari segi fisik dan juga aktivitas. Karakter ruang yang terbentuk dari street furniture di Kawasan Istana Maimun dapat berupa karakter yang sifatnya positif, seperti kenyamanan dalam beraktivitas dan kekhasan arsitektural Melayu dan Islam yang terasa kental di kawasan. Namun ada juga yang menimbulkan karakter yang kurang baik pemaknaannya bagi masyarakat. Dalam hal ini, perlu dilakukan aktivitas mempertahankan karakter yang sudah mendapat pemaknaan yang positif dari masyarakat dan juga memperbaiki karakter yang dianggap kurang baik, dalam rangka memperkuat identitas Kawasan Istana Maimun sebagai kawasan yang penting baik itu sebagai kawasan bersejarah maupun kawasan yang menjadi destinasi tujuan wisata Kota Medan.

Place character is a uniqueness signifying a place and distinguishing it from other places. It is contributed by street furniture which is one of physical aspects and a part of artificial elements or hard landscapes (Ja’far et al, 2013; Nik Mohammad et al, 2013; Ujang, 2012). The area of Istana Maimun (Maimun Palace) is one of most significant places and tourism destinations in Medan; thus, it is important to conduct a study regarding its street furniture and its function as the element that enhances place character. This study was conducted to identify the street furniture in the area of Istana Maimun and how it influences place character. Mixed-method approach involving direct observation, literature reviews and users’ perceptions were used in this study. Direct observation encompassed visual survey and behavioral observation. The users’ perceptions were obtained through questionnaires which targets were the mobile and static users in the area of Istana Maimun. They were analyzed by using descriptive statistics involving 110 respondents selected by using purposive sampling or judgment sampling techniques. The street furniture in the area of Istana Maimun was classified into five groups: decorative element, service furniture, trade furniture, signaling furniture, and advertisement furniture. The results showed that as to the arrangement of the street furniture, all street furniture but trade furniture was placed on the pavement in a certain distance in accordance with its function. The trade furniture was arranged randomly on the pavement. In the aspect of place character, decorative element and advertisement furniture had influence more on the physical aspect rather than the activity aspect. Meanwhile, service furniture, trade furniture, and signaling furniture had influence on space characterization, either from the physical or from the activity aspects. The characterization formed through the street furniture in the area of Istana Maimun was positive; such as comfort in performing any activity and unique character of strong Islamic and Malaynese architecture. However, there was also a characterization that brought poor meaning to the society. In such case, some efforts need to be made to maintain the positive characterization and to fix the bad characterization in order to strengthen the identity of Istana Maimun area as a significant and historical place as well as the tourism destination in Medan.