dc.description.abstract | Tourism becomes a critical issue in urban development throughout the world. A new trend for tourists now is enjoying night tourism which cannot be separated from local wisdom. Berastagi is one of the popular tourist destinations in Karo Regency, North Sumatera, which can attract domestic or foreign tourists. Night tourism in Berastagi is only concerned culinary tourism with is known as Pasar Kaget (small market without permanent location). In the previous research, only a few have examined night tourism in concerning with the local wisdom. The objective of this research was to find out the activity of Berastagi night tourism based on local wisdom.
Two theories which became the basis of this research were night tourism and local wisdom. Based on the study of night tourism, there are four main aspects, i.e., economic, social, environmental, and night atmosphere. Meanwhile, the analysis of local wisdom on tourism has two essential elements, namely the local belief and the cultural behavior formed in a community. The research used descriptive qualitative method. The determination of the data needed is based on the literature review. Data collection is done by two methods, namely interviews and field observations. The data obtained were analyzed by interpreting the existing conditions with the literature that was reviewed to to get finding, conclusion, and recommendation.
The conclusion was that there was the economic effect night tourism in Berastagi on the people’s life. Applying Karonese cultural arts performance as part of the night tourism attraction can create more extensive business opportunities for the community. The community's negative perception of night tourism activities is one of the obstacles to its development. However, the existence of the Karonese life values and the presence of the Karonese customary institution in Berastagi would become a social strength in the night tourism activity. There are still many things which be improved in the environmental aspect for its development. The centralizing of the night tourism area and applying the Karonese traditional ornaments can increase the image of the area and the land use of the Berastagi. The night atmosphere can be developed in Berastagi to give a different impression between night and day tours by using Karonese culinary and cultural tourism as an attached brand. | en_US |
dc.description.abstract | Pariwisata menjadi isu yang sangat penting dalam pengembangan kota-kota di dunia. Salah satu tren baru yang menjadi kebiasaan wisatawan adalah wisata malam. Pengembangan wisata malam tidak dapat dipisahkan dengan kehadiran kearifan lokal yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat. Berastagi merupakan salah satu destinasi wisata populer di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Kota Berastagi sudah memiliki tujuan wisata malam yang dapat dikunjungi wisatawan, namun masih berupa wisata kuliner yang dikenal dengan Pasar Kaget. Pada penelitian sebelumnya, masih sangat sedikit yang mengkaji wisata malam dalam kaitannya terhadap kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan aktivitas wisata malam Kota Berastagi yang berdasarkan kearifan lokal.
Terdapat dua teori utama yang menjadi landasan dalam penelitian ini yaitu wisata malam dan kearifan lokal dalam pariwisata. Berdasarkan kajian wisata malam terdapat empat aspek utama yaitu ekonomi, sosial, lingkungan dan suasana malam. Sedangkan berdasarkan analisa kearifan lokal pada pariwisata terdapat dua elemen yang penting yaitu nilai kepercayaan dan budaya kehidupan yang terbentuk dalam suatu komunitas. Jenis penelitian yang diterapkan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penentuan data yang dibutuhkan berlandaskan pada kajian teori yang telah dilakukan sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan dengan dua metoda yaitu wawancara dan observasi lapangan. Data yang diperoleh dianalisa dengan menginterpretasikan kondisi yang ada dengan literatur untuk menghasilkan temuan, kesimpulan, dan saran dari penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak ekonomi dari wisata malam di Kota Berastagi sudah dapat dirasakan oleh masyarakat. Menampilkan kesenian budaya Karo sebagai bagian dari wisata malam akan membuka peluang usaha yang lebih besar bagi masyarakat. Persepsi negatif masyarakat terhadap kegiatan wisata malam menjadi salah satu penghambat dalam pengembangannya. Adanya nilai-nilai kehidupan masyarakat suku Karo ditambah dengan kehadiran lembaga adat Karo di Kota Berastagi menjadi kekuatan lokal dalam perlindungan sosial pada kegiatan wisata malam. Masih banyak hal yang perlu dibenahi pada aspek lingkungan dalam pengembangan wisata malam di Kota Berastagi. Pemusatan kawasan wisata malam dan menerapkan ornamen tradisional suku Karo dapat menjadi upaya dalam meningkatkan citra kawasan dan fungsi lahan Kota Berastagi. Suasana malam dapat dibangun di Kota Berastagi untuk memberikan kesan yang berbeda antara wisata malam dan siang hari dengan menjadikan wisata kuliner dan budaya Karo sebagai brand yang melekat. | en_US |