Show simple item record

dc.contributor.advisorHuda, Listiani Nurul
dc.contributor.advisorSiregar, Ikhsan
dc.contributor.authorS, Muhammad Akbar
dc.date.accessioned2019-11-28T07:38:11Z
dc.date.available2019-11-28T07:38:11Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/21335
dc.description.abstractPostur kerja merupakan titik penentu dalam menganalisa keefektifan dari suatu pekerjaan. Apabila postur kerja yang dilakukan oleh operator sudah baik dan ergonomis maka dapat dipastikan hasil yang diperoleh oleh operator tersebut akan baik. Postur kerja yang tidak ergonomis yang menyebabkan posisi membungkuk pada saat penggunaan bekerja menyebabkan gangguan MSDs dan jika dibairkan terus menerus akan mengakibatkan operator cedera. Area kerja yang berantakan dan tidak bersih akan menyebabkan operator menjadi tidak nyaman dan mengakibatkan kurangnya kinerja operator. fasilitas kerja yang tidak ergonomis sehingga menyebabkan posisi membungkuk pada saat penggunaan fasilitas yang menyebabkan gangguan MSDs. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah memperbaiki postur kerja untuk menangggulangi gangguan Muskuloskeletal Disorder (MSDs) yang dirasakan operator dan memperbaiki area kerja yang tidak bersih, berantakan dan tidak nyaman bagi operator dan Metode yang digunakan adalah Rapid Entire Body Assesment (REBA) untuk menilai postur kerja akibat fasilitas kerja yang digunakan oleh operator dan untuk memperbaiki kebersihan dan kerapian area kerja yang terjadi adalah penerapan metode kaizen (perbaikan berkelanjutan) yaitu 5S. Hasil analisis mengenai fasilitas kerja didapatkan bahwa penggunaan fasilitas kerja saat ini menyebabkan postur kerja operator memiliki skor paling besar 11 pada aktivitas 13 yaitu aktivitas melakukan pengelasan yang menimbulkan keluhan MSDs pada operator dan dilakukanlah perbaikan agar postur kerja operator menjadi lebih baik dengan meranncang alat bantu yaitu, meja kerja. Hasil analisis kondisi area kerja yang dilakukan dengan 5S didapatkan bahwa banyak barang yang berserakan dan tidak seharusnya di suatu stasiun. Dimana dari hasil penyebaran kusisoner pada bagian Seiri stasiun yang memilki nilai terendah adalah Kernel Plant yaitu 1,0625, pada bagian Seiton stasiun yang memilki nilai terendah adalah Workshop yaitu 0,5625, pada bagian Seiso stasiun yang memilki nilai terendah adalah Tipler and Rel Track yaitu -0,9583, pada bagian Seiketsu stasiun yang memilki nilai terendah adalah Tipler and Rel Track yaitu 0,4583 dan pada bagian Shitsuke stasiun yang memilki nilai terendah adalah klarifikasi yaitu 1,0625. Terdapat tindakan - tindakan perbaikan yang dapat dilakukan untuk membuat area kerja operator menjadi lebih rapi, bersih, sehat dan nyaman. Berdasarkan hasil tersebut, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menjaga penerapan 5S tersebut agar tetap terus dilakukan sehingga dapat memperbaiki citra perusahaaan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPostur Kerjaen_US
dc.subjectMuskuloskeletal Disorder (MSDs)en_US
dc.subject5Sen_US
dc.titlePerbaikan Postur Kerja dan Area Kerja pada Pabrik Kelapa Sawit (Studi Kasus : PTPN III PKS Sei Baruhur)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM120403017
dc.description.pages87 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record