Uji Kesesuaian Antara Pemeriksaan Dermoskopi Non-Polarisasi dan Polarisasi Non-Kontak pada Lesi Nevus Pigmentosus dan Keratosis Seboroik di RSUP Haji Adam Malik Medan
View/ Open
Date
2015Author
Iskandar, Christia
Advisor(s)
Purnama, Sri Wahyuni
Siregar, Remenda
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: Dermoscopy is a noninvasive diagnostic technique in vivo which uses
light to enlarge skin appearance in order to improve the clinical diagnosis of
pigmented skin lesions. According to the examination methods, dermoscopy can be
divided into two types that is, nonpolarized dermoscopy which uses nonpolarized
light and requires skin contact with glass and immersion fluid, and polarized
dermoscopy which uses cross-polarized light with or without skin contact with glass
and immersion fluid. At first, it is believed that these two methods of dermoscopic
examination offer similar features and quality of images. However, several studies
have demonstrated that there are some important differences in color and structures
of these two types of dermoscopes which may impact the diagnostic accuracy and
confidence level of melanocytic and nonmelanocytic pigmented lesions especially
pigmented nevi and seborrheic keratoses that is often difficult to distinguish
clinically.
Objectives: To access the value of agreement between nonpolarized and noncontact
polarized dermoscopy in the diagnosis of pigmented nevi and seborrheic keratoses.
Subjects and methods: The subjects of this study included 23 people suspected of
having pigmented nevi and seborrheic keratoses with the total of 51 samples. History
taking, physical, dermatological, nonpolarized and noncontact polarized dermoscopic
examinations were done on all the subjects. This was an analytic study with crosssectional
design. The results were analyzed statistically using the agreement test to
detemine the value of Cohen’s kappa.
Results: The value of agreement between nonpolarized and noncontact polarized
dermoscopic examinations for pigmented nevi was very good (κ = 0,967) and for
seborrheic keratoses was also very good (κ = 0,895). Latar belakang: Dermoskopi adalah teknik diagnostik non-invasif in vivo yang
menggunakan cahaya guna memperbesar tampilan kulit yang dapat memperbaiki
diagnosis klinis lesi berpigmen. Menurut metode pemeriksaannya, dermoskopi dapat
dibagi menjadi dua yaitu dermoskopi non-polarisasi yang menggunakan cahaya nonpolarisasi
dan memerlukan kontak kaca dengan kulit serta cairan imersi dan
dermoskopi polarisasi yang menggunakan cahaya polarisasi silang dengan atau tanpa
kontak dengan kulit dan cairan imersi. Awalnya diyakini bahwa kedua metode
pemeriksaan dermoskopi ini memberikan tampilan gambaran dan kualitas yang
hampir sama. Namun, beberapa studi telah menunjukkan terdapatnya perbedaan yang
menonjol dalam warna dan struktur dari kedua tipe dermoskopi ini yang dapat
mempengaruhi akurasi dan derajat kepercayaan diagnostik dari lesi berpigmen
melanositik dan non-melanositik terutama nevus pigmentosus dan keratosis seboroik
yang sering sulit dibedakan secara klinis.
Tujuan: Untuk mengetahui nilai kesesuaian antara dermoskopi non-polarisasi dan
polarisasi non-kontak dalam menegakkan diagnosis nevus pigmentosus dan keratosis
seboroik.
Subjek penelitian dan metode: Subjek penelitian ini mengikutsertakan 23 orang
yang diduga memiliki lesi nevus pigmentosus dan keratosis seboroik dengan jumlah
total 51 sampel. Pada seluruh subjek penelitian, dilakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dermatologis, dermoskopi non-polarisasi dan polarisasi non-kontak. Penelitian
ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Hasil dianalisis
secara statistik menggunakan uji kesesuaian untuk menentukan nilai kappa Cohen.
Hasil: Nilai kesesuaian antara pemeriksaan dermoskopi non-polarisasi dan polarisasi
non-kontak untuk nevus pigmentosus adalah sangat baik (κ = 0,967) dan untuk
keratosis seboroik juga sangat baik (κ = 0,895).
Collections
- Master Theses [206]