Perbandingan Fungsi Kognitif Pre dan Post Kemoradioterapi pada Pasien Karsinoma Nasofaring

Abstract

Background: Chemoradiotherapy (CRT) is the primary treatment modality for patients with nasopharyngeal carcinoma (NPC). Various normal tissue toxicities may occur after CRT. Side effects are unavoidable after chemoradiotherapy head and neck tumors. In NPC especially, one of the side effect is a significant decline cognitive function. Objective: The objective of this study was to evaluate the effects of CRT on neurocognitive function and outcome in patients with NPC. Methods : Eighteen patients with NPC treated with CRT (1 cycle) were included. Neurocognitive tests were administered to each patient 1 day before the initiation of CRT and at least 10 weeks after the completion of CRT. The changing of the tumor stage and cognitive function status was evaluated. Results: Among the total of 18 patients, 12 were men (66.7%) and 6 were women (33.3%). The range of age is mostly in 50-60 years old [8 patients (44.4%)]. Highest level of education is high school [8 patients (44.4%)]. Most of the patients are self-employed [7 patients (38.8%)] and the largest tribal groups are Bataknese [8 patients (44.4%)]. The average value of MMSE score was 28.06 (SD±1.73) before CRT and becomes 27.33 (SD±1.91) after CRT (p=0.002). In the domain MMSE values was significant difference in MMSE score on recall (p = 0.032). While the orientation, registration (p = 0.757), language, attention and calculation were not significant difference. Based on the stage of the tumor, we found significant difference before and after chemoradiotherapy (p = 0.001). Conclusion: There were significant differences in cognitive functions pre and post chemoradiotherapy mostly in the domain of recall in patients with NPC.

Latar Belakang : Kemoradioterapi adalah pengobatan modalitas utama pada pasien karsinoma nasofaring (KNF). Berbagai toksisitas pada jaringan normal dapat terjadi setelah kemoradioterapi. Efek samping tidak dapat dihindari post kemoradioterapi. Pada karsinoma nasofaring khususnya, satu diantara efek sampingnya adalah penurunan fungsi kognitif yang signifikan. Tujuan : Untuk mengevaluasi efek dari kemoradioterapi pada fungsi kognitif dan outcome pada pasien KNF. Metode : Delapan belas pasien KNF diberi pengobatan kemoradioterapi selama 1 siklus, dilakukan tes fungsi kognitif pada tiap pasien 1 hari pre kemoradioterapi dan 10 minggu post kemoradioterapi. Perubahan Stadium tumor dan fungsi kognitif di evaluasi. Hasil : Terdapat 18 pasien KNF, 12 orang laki-laki (66,7%) dan 6 orang perempuan (33,3%). Kelompok usia yang terbanyak adalah 50-60 tahun [8 orang (44,4%)]. Tingkat pendidikan terbanyak adalah Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) [8 orang (44,4%)]. Pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta [7 orang (38,8%)] dan suku terbanyak adalah suku Batak [8 orang (44,4%)]. Nilai rerata Mini Mental State Examination (MMSE) adalah 28.06 (SD±1.73) pre kemoradioterapi dan menjadi 27.33 (SD±1.91) post kemoradioterapi (p= 0,002). Pada nilai domain MMSE terdapat perbedaan nilai MMSE yang bermakna pada domain recall (p=0,032). Sementara pada orientasi, registrasi (p=0,757), atensi dan kalkulasi serta bahasa terdapat perbedaan yang tidak bermakna. Berdasarkan stadium tumor dijumpai adanya perbedaan yang bermakna pre dan post kemoradioterapi (p=0,001). Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang bermakna pada fungsi kognitif pre dan post kemoradioterapi yang dijumpai pada domain recall pada pasien KNF.