Penetapan Kadar Protein pada Abon Sapi Berbagai Merek dengan Metode Kjeldahl
Abstract
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah air, separuhnya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Salah satu makanan yang banyak mengandung protein adalah abon sapi. Oleh karena itu, kandungan protein pada abon sapi sebaiknay memenuhi persyaratan protein yang telah ditetapkan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahuikadar protein yang terdapat pada abon sapi bermerek (Maju® dan Ratu®) memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3707-2013.
Penetapan Kadar Protein pada abon sapi dilakukan dengan metode Kjeldahl dimana ada tiga tahap pengerjaan yaitu destruksi, destilasi dan titrasi.
Hasil penetapan kadar protein pada abon sapi yang dilakukan di Badan Riset Standarisasi Industri Medan yaitu pada abon sapi Maju® 8,51% dan abon sapi Ratu® 16,6%. Hasil ini menunjukkan bahwa abon sapi tidak memenuhi persyaratan SNI 01-3707-2013 dimana persyaratan kadar protein pada abon sapi minimal 18 %.
Collections
- Diploma Papers [228]