• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Master Theses (Linguistics)
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Master Theses (Linguistics)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Tradisi Maronang-Onang pada Upacara Perkawinan Adat Angkola: Kajian Tradisi Lisan

    View/Open
    Fulltext (5.262Mb)
    Date
    2015
    Author
    Sibuea, Erni Rawati
    Advisor(s)
    Sibarani, Robert
    Situmorang, Hamzon
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Onang-Onang is a typed of oral tradition featured in Angkola, that is only used in the implementation of major traditional ceremonies. This thesis aims to describe the oral tradition in the traditional marriage ceremony Angkola and use Onang-Onang in the ceremony, and also to know and understand the meaning contained in the text Onang-Onang in the ceremony as well as knowing the values of local wisdom what are contained in the text Onang-Onang. So we use the theory of social semiotic analysis, studies that used using a combination of approaches, and social semiotic approach, the study of texts, contexts, and context after reviewing the analysis process continues to search the values of local wisdom traditions Maronang-Onang with social semiotic approach, oral tradition the traditional marriage ceremony Angkola it has valueslocal wisdom, which is the phylosophy of life in Angkola. The method used in qualitative methods, qualitative methodology is the procedure that produces descritive data in written or oral form of data obtained from the poem that accompanies Onang-Onang tortor. The research data is data retrieval nagodang the traditional marriage ceremony at the the traditional ceremony performed traditional ceremonies accompanied by poems Onang-Onang manortor ceremony held in Garonggang, South Angkola. In the discussion of the result found that the function Onang-Onang on Angkola custom is as a form of entertainment, educational tool to customs Angkola, means of coercion into force of social values, and reinforcing the bond of brotherhood. Meaning Onang-Onang is an expression of the desire of the heart to the mother (parents) and his girlfriend, but used also in a happy atmosphere, the traditional ceremonies. Value of local wisdom contained in Onang-Onang is the the value of mutual cooperation, the value of the philosphopy of harmony „ advice‟ on a traditional wedding ceremony, the value of kindship, advice which contains the value of trust to the Almighty, the value of parental affection to children. From the discussion it was concluded that the tradition Onang-Onang an oral tradition that has a value that is a very good local knowledge therefore need to be preserved.
     
    Onang-Onang adalah suatu tradisi lisan yang terdapat di daerah Angkola yang hanya bertujuan dalam pelaksanaan upacara adat besar. Penelitian tesis ini bertujuan untuk mendeskripsikan tradisi lisan pada upacara perkawinan adat Angkola dan penggunaan Onang-Onang di dalam upacara tersebut, selain itu juga untuk mengetahui dan memahami makna yang terkandung dalam teks Onang-Onang dalam upacara tersebut serta mengetahui nilai-nilai kearifan lokal apa sajakah yang terdapat dalam teks Onang-Onang . Untuk itu digunakan teori analisis semiotik sosial, kajian yang digunakan menggunakan perpaduan dan pendekatan yaitu pendekatan semiotik sosial, kajian teks, koteks, dan konteks setelah mengkaji proses analisis berlanjut untuk pada pencarian nilai-nilai kearifan lokal tradisi Maronang-Onang dengan pendekatan semiotik sosial ,tradisi lisan pada upacara perkawinan adat Angkola itu memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi falsafah hidup di masyarakt di Angkola . Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif,yang secara prosedur menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan yang diperoleh dari syair Onang-Onang yang mengiringi tortor. Data penelitian merupakan pengambilan data upacara perkawinan adat nagodang yang pada upacara adat tersebut dilakukan upacara manortor yang diiringi syair Onang-Onang di Garonggang, Angkola Selatan. Pada hasil pembahasan ditemukan bahwa fungsi Onang-Onang pada adat Angkola adalah sebagai hiburan, alat pendidikan pada adat Angkola, alat pemaksa berlakunya nilai-nili sosial, dan penguat ikatan persaudaraan. Makna Onang-Onang adalah ungkapan kerinduan hati kepada ibu (orang tua) dan kekasihnya, akan tetapi dipergunakan juga dalam situasi gembira, pada upacara adat. Nilai kearifan lokal yang terdapat pada Onang-Onang adalah nilai gotong-royong, nilai falsafah kerukunan „nasihat‟pada upacara adat perkawinan, nilai kekerabatan, nasihat yang mengandung nilai kepercayaan kepada Yang Maha Kuasa, nilai kasih sayang orang tua kepada anak. Dari hasil pembahasan maka disimpulkan bahwa tradisi Onang-Onang merupakan tradisi lisan yang memiliki nilai kearifan lokal yang sangat baik. Oleh karena itu, perlu dilestarikan.

    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/21580
    Collections
    • Master Theses (Linguistics) [508]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara (RI-USU)
    Universitas Sumatera Utara | Perpustakaan | Resource Guide | Katalog Perpustakaan
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV