Analisis Struktur, Fungsi, dan Makna Tari Saputangan pada Malam Baine dalam Rangkaian Upacara Perkawinan Suku Pesisir Kota Sibolga
View/ Open
Date
2019Author
Tanjung, Dwi Irna Hasana
Advisor(s)
Tarigan, Kumalo
Heniwaty, Yusnizar
Metadata
Show full item recordAbstract
This thesis analyzes three aspects in the Saputangan Dance performance on the night of the baine in the context of the traditional marriage ceremony of the Pesisir Sibolga tribe, namely; (1). Structure, (2). Function, and (3) Meaning, from the presentation of Saputangan Dance, in the context of the traditional marriage ceremony of the Sibolga Coastal community. Researchers used a qualitative descriptive research method with four stages before going to the field, field work, data analysis, and report writing. In addition, researchers used several theories that were considered relevant and related to the title above, including dance structure theory, function theory and meaning theory. Based on the results of the study, it is known that the structure of the Saputangan Dance consists of dance elements that support each other and are related to realize the expectations of all the actors involved, seen from motion, floor patterns, fashion, music, make-up, presentation, and performers. Saputangan dance is also seen from the aspect of function, namely; Primary Function (Ritual, Personal Expression, Aesthetic), Secondary Function, Emotional Disclosure Function, Entertainment Function, Communication Function, Ratification Function of Social Institutions and Customary Ceremonies, and Community Integration Function. While the aspect of meaning is analyzed from the structure of the Saputangan Dance and its supporting elements. From this whole analysis, it is clear that the Saputangan Dance is a dance that belongs to the Sibolga Coastal community which gives a message in the lives of young people. Tesis ini, menganalisis tiga aspek dalam pertunjukan Tari Saputangan pada malam baine dalam konteks upacara adat perkawinan suku Pesisir Sibolga, yaitu; (1). Struktur, (2). Fungsi, dan (3). Makna, dari penyajian Tari Saputangan, dalam konteks upacara adat perkawinan masyarakat Pesisir Sibolga. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriftif kualitatif dengan empat tahapan sebelum ke lapangan, pekerjaan lapangan, analisis data, dan penulisan laporan. Selain itu peneliti menggunakan beberapa teori yang dianggap relevan dan behubungan dengan judul diatas, antara lain teori struktur tari, teori fungsi dan teori makna. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa struktur Tari Saputangan terdiri dari elemen-elemen tari yang saling mendukung dan berkaitan untuk mewujudkan harapan dari seluruh pelaku yang terlibat, dilihat dari gerak, pola lantai, tata busana, musik, tata rias, tempat penyajian, dan pelaku. Tari Saputangan juga dilihat dari aspek fungsi yaitu; Fungsi Primer (Ritual, Ungkapan Pribadi, Estetik), Fungsi Sekunder, Fungsi Pengungkapan Emosional, Fungsi Hiburan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Pengesahan Lembaga Sosial dan Upacara Adat, dan Fungsi Pengintegrasian Masyarakat. Sedangkan aspek makna dianalisis dari struktur Tari Saputangan dan elemen pendukungnya. Dari keseluruhan analisis ini, tanpak jelas, bahwa Tari Saputangan merupakan tari yang menjadi milik masyarakat Pesisir Sibolga yang memberikan pesan dalam kehidupan muda-mudi.